swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
No Result
View All Result
Home Tren

Minta Aremania Menahan Diri, Menko Muhadjir Sampai Menangis

04-10-2022 12:18:21
in Tren
Minta Aremania Menahan Diri, Menko Muhadjir Sampai Menangis

Muhadjir Effendy menangis saat meminta Aremania menahan diri untuk mencegah ledakan sosial. (Foto: SWARAJOMBANG.com/ Anwar Hudijono)

Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Anwar Hudijono

MALANG, SWARAJOMBANG.com  – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menangis sesenggukan pada saat meminta Aremania menahan diri untuk menghindari ledakan sosial.

Hal itu terjadi pada saat Muhadjir bertemu dengan puluhan Aremania (julukan suporter Arema FC) di Stadiona Gajayana, Kota Malang, Senin (3/10/2022) hampir tengah malam.

“Semua prihatin atas insiden di Stadion Kanjuruhan. Tapi saat ini saya minta Aremania untuk menahan diri. Mari kita ciptakan suasana yang kondusif. Jangan sampai ada lagi korban berjatuhan. Sudah cukup. Terlalu mahal nyawa hanya untuk sepakbola … “

Kemudian Muhadjir menangis sambil lelehan menahan air matanya dengan telapak tangan. Suasana pertemuan yang semula terasa panas, riuh  berubah hening. Hanya isakan tangis Muhadjir yang terdengar di sela-sela degub jantung dan desah nafas.

“Saya mencintai Arema. Kita semua mencintai Arema. Tapi tidak boleh mengorbankan nyawa untuk Arema. Terlalu mahal nyawa itu dikorbankan untuk sepakboa. Mari kita kembalikan martabat Arema  di mata Indonesia. Di mata dunia,” lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Jokowi jilid satu ini.

Ajakan Muhadjir agar Aremania menahan diri bukan suatu yang berlebihan. Memang ada ada suasana eksplosif di masyarakat. Muhadjir tahu persis kondisi riil karena dia blusukan sejak kurang dari 10 jam setelah musibah kubro (besar) Stadion Kanjuruhan. Praktis dia di lapangan sejak pagi sampai larut malam. Ia mengunjungi korban yang dirawat di beberapa rumah sakit. Berdialog dengan keluarga korban yang meninggal. Memberikan santunan dari pemerintah kepada korban.  Melakukan koordinasi penanganan  dengan otoritas terkait dan banyak elemen masyarakat.

Dihadang Massa

Muhadjir, anak ke 6 dari 9 bersaudara pasangan Guru Soeroya dan Hj Sri Subitah ini  sempat dihadang ketika hendak meninjau Stadion Kanjuruhan. Demikian pula pada saat menuju kampus UMM untuk bertemu perwakilan Koordinator Wilayah (Korwil) Aremania pada Senin malam.

Pada mulanya Muhadjir dikawal mobil patwal. Tetapi di tengah jalan ada massa Aremania. Pada saat massa melihat mobil patwal, ada tanda-tanda massa mau anarkis. Untuk itu mobil patwal kembali untuk mencegah jadi sasaran amuk massa.

Massa memberi jalan setelah diberi tahu ajudan bahwa yang di  dalam mobil Muhadjir.  Akhirnya Muhadjir sampai di kampus UMM. Tetapi setelah itu,  perjalanan dari UMM ke Stadion Gajayana tanpa menggunakan mobil patwal. Dia dikawal Rektor UMM Fauzan, Wakil  Rektor II Nazaruddin Malik, beberapa tokoh Aremania seperti  Ade D’Cross, Rois,Iskak.

Polisi menjadi sasaran utama kemarahan Aremania. Mereka beranggapan pemicu musibah kubro adalah tembakan gas air mata yang dilepaskan polisi kepada penonton di tribun utara, timur dan selatan.

Saat ini juga berkembang narasi bahwa yang terjdi di Stadion Kanjuruhan adalah pembantaian terhadap orang-orang yang tak berdosa dan tak berdaya.

Pada saat pertemuan Korwil Aremania dengan Muhadjir di kampus UMM, terlihat pula kemarahan mereka atas polisi. “Apakah di sini ada polisi? Kami mohon kalau ada agar meninggalkan tempat.  Jangan kelihatan. Karena kawan-kawan ini masih marah ke polisi,” kata Amin, tokoh Aremania Korwil Jalur Gaza.

Yang juga membuat mereka memendam marah ke polisi karena sampai sekarang polisi tidak mau meminta maaf. Mereka menilai polisi arogan. Polisi jelas salah karena membawa gas air mata masuk ke dalam stadion itu jelas melanggar aturan FIFA. Apalagi sampai menggunakannya. “Pak kami hanya minta keadilan. Minta keadilan,” ujar Udin.

Dalam menanggapi  narasi emosional Aremania, Muhadjir bersikap cool.  Tenang. “Soal permintaan maaf nanti saya sampaikan ke Pak Kapolri. Percayalah Pak Kapolri serius menangani masalah ini.  Lantas soal siapa yang bertanggung jawab, Pak Presiden sudah menegaskan harus ada yang bertanggung jawab,” kata ayah dari 3 anak ini.

“Tugas saya dalam tahap tanggap bencana sudah selesai. Selanjutnya tahap investigasi yang akan dipimpin Pak Menko Polhukam yang juga Ketua TGIPF. Meskipun demikian kalau ada perkembangan masalah jumlah korban, santunan saya tetap akan mengurusnya.  Percayalah saya tidak akan meninggalkan Arema,” Muhadjir menambahkan.

Pada musibah kubro yang terjadi Sabtu (1/10/2022) mengakibatkan sekitar 125 nyawa melayang, ratusan luka-luka.  Selain penonton, yang menjadi korban adalah penjual makanan dan minuman di dalam stadion serta dua orang polisi. Korban mulai anak berumur 6 tahun sampai orang tua, laki-laki dan perempuan.

Musibah ini merupakan yang terbesar di dunia dalam 40 tahun terakhir, melampaui tragedi Stadion Hysel, Brussels tahun 1985 yang mengakibatkan 39 nyawa melayang, 600 orang luka-luka cdan 14 orang dibidana karena melakukan pembunuhan.

Tags: Aremania Harus Menahan DiriKerusuhan SuporterMenko PMK Muhadjir MenangisTragedi Kanjuruhan
Previous Post

Bupati Mundjidah: Memperingati Hari Jadi Pemkab Jombang adalah Cara Mensyukuri Nikmat

Next Post

LaNyalla Dorong Investigasi Tragedi Kanjuruhan Segera Dilakukan

Next Post
LaNyalla Dorong Investigasi Tragedi Kanjuruhan Segera Dilakukan

LaNyalla Dorong Investigasi Tragedi Kanjuruhan Segera Dilakukan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

  • Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Polisi Aniaya Sopir Truk di Jombang Berdamai di Mapolres, Propam Tetap Lanjutkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polemik Hukum Ijazah Jokowi, Prof Sofian Efendi: Tak Ada Bukti Kuat Ijazah Itu Ada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Jombang Serahkan Bantuan Rp. 700 Juta untuk Korban Erupsi Semeru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Penghuni Tak Bayar, Pemkab Jombang Akan Tutup Ruko Simpang Tiga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Logo Simple swarajombang

Redaksi
Pedoman Pemberitaan Media Siber
Kode Etik Jurnalistik

Kontak Kami

PT. Kredo Media Grup
Jl. Gubernur Suryo VII/ L-9, Jombang - 61418
Jawa Timur, Indonesia

Telp. 62-321-3086261
Fax. 62-321-3086261

[email protected]
[email protected]

No Result
View All Result
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI

© 2021 SwaraJombang.com - Design by SwaraJombang StudioSJ.