Penulis: CR! | Editor: Muhammad Tauhid
JOMBANG, SWARAJOMBANG.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Pemkab Jombang hendaknya menggunakan pembiayaan lintas sektoral dalam penanganan stunting agar lebih cepat dan efisien.
“Dalam penanganan stunting pembiayaan tidak hanya dari satu sektor, tapi bisa multisektoral mulai APBD, Dana Desa dan pusat melalui Kemensos RI, agar stunting dan kemiskinan ekstrem ini tuntas,” kata Muhadjir Effendy dalam kunjungannya ke Jombang, Senin (12/9/2022) sore.
Dalam kunjungan kerja ke Jombang kali ini Muhadjir disambut Bupati Mundjidah Wahab, Wabup Sumrambah, serta sejumlah pejabat.
Dalam ramah-tamah tersebut Menko Muhadjir sempat berbincang terkait penanganan stunting di Jombang.
“Jadi kedatangan kami untuk memastikan apakah program prioritas dari Bapak Presiden, terutama pembangunan SDM berjalan di lapangan,” tutur Muhadjir Effendi.
Salah satu program prioritas Presiden, diantaranya percepatan penanganan stunting dengan target 14 persen di 2024.
“Ada juga penanganan kemiskinan ekstrem, diharapkan 2024 nanti bisa tuntas dan tidak ada lagi, khususnya di Jombang,” tambahnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Jombang, Pudji Umbaran menyampaikan saat ini kasus stunting di Jombang terdeteksi ada 13 persen dari total penduduk di Jombang sebanyak 1,3 juta jiwa.
“Angka ini lebih rendah daripada target temuan nasional,” tuturnya.
Hanya saja, lanjut Pudji, dari hasil verifikasi lapangan yang dilakukan, masih ditemukan data keluarga yang berpotensi stunting mencapai 20 persen dari total jumlah penduduk di Jombang.
“Dan warga inilah kita cegah jangan sampai terjadi stunting baru,” tambah dia.
Munurut Puji, data 20 persen itu berasal dari beberapa kategori. Mulai dari calon pengantin, ibu hamil, balita dan anak usia di bawah dua tahun.
“Ini juga kami potret mulai dari penyebabnya, apakah karena mungkin kemiskinan, ketidaktahuan, penyakit atau karena dampak lingkungan,” pungkasnya.