Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
SURABAYA, SWARAJOMBANG.COM-Membaca Bung Karno: Biografi Putra Sang Fajar ibarat menembus kabut waktu, menyaksikan detik-detik penuh gejolak dalam sejarah bangsa. Buku karya Jonar T.H. Situmorang ini bukan sekadar deretan fakta, melainkan sebuah narasi hidup yang menghidupkan kembali sosok Ir. Soekarno sebagai manusia seutuhnya seorang anak, pemikir, pejuang, dan pemimpin yang membakar semangat bangsanya.
Dari Surabaya, kota kelahirannya (masih perdebatan) Soekarno kecil tumbuh dengan bara semangat yang tak pernah padam. Julukan Putra Sang Fajar bukan sekadar pujian, melainkan isyarat atas takdir besar yang menantinya. Di balik langkah-langkahnya menuju dunia politik, terpahat kisah perjuangan melawan ketidakadilan, yang kelak menggetarkan dunia.
Buku ini mengajak pembaca menyusuri perjalanan panjang Bung Karno: dari masa sekolah di HBS hingga masa penggemblengan di Technische Hoogeschool te Bandoeng. Di sanalah benih-benih nasionalisme dan gagasan Marhaenisme ideologi yang berpihak pada rakyat kecil mulai tumbuh subur. Dengan kefasihan berorasi, Soekarno tak hanya membangkitkan kesadaran rakyat, tetapi juga menantang kekuasaan kolonial dengan keberanian yang luar biasa.
Namun, hidup sang proklamator tak selalu di puncak. Buku ini menggambarkan dengan kuat sisi tragis dalam kehidupannya: dari pahlawan yang dielu-elukan rakyat menjadi sosok yang dijatuhkan dan diasingkan oleh penguasa Orde Baru. Pada masa pengasingan itulah, kita diajak menyelami pergulatan batin seorang pemimpin yang tersingkir di tanah air yang ia perjuangkan.
Tak hanya sisi politik, buku ini juga memotret dimensi personal Bung Karno kisah cinta, keluarga, seni, dan pergulatan antara idealisme dan kenyataan. Penulis menghadirkan semua itu dengan sentuhan yang manusiawi, tanpa kehilangan rasa hormat.
Memang, bagi pembaca yang mengharapkan kritik tajam terhadap kebijakan politik Bung Karno, buku ini mungkin belum menjawab sepenuhnya. Fokusnya lebih pada sisi heroik dan inspiratif, bukan pada kontroversi politik yang kompleks. Namun, sebagai sebuah biografi yang menyentuh hati, karya ini layak menjadi bacaan siapa pun yang ingin memahami sosok sang proklamator secara lebih mendalam.
Melalui halaman demi halaman, Bung Karno: Biografi Putra Sang Fajar menghidupkan kembali perjalanan seorang manusia yang tak hanya menulis sejarah, tetapi menjadi sejarah itu sendiri.