Penulis: Mulawarman | Editor Yobie Hadiwijaya
JAKARTA, SWARAJOMBANG.COM-Indonesia adalah negara yang luas. Dari Sabang sampai Merauke, negara ini memiliki ribuan pulau dan ratusan kota yang tersebar di seluruh penjuru negerI
Tapi, di balik besarnya Indonesia, ada kota-kota yang ukurannya sangat kecil. Bahkan ada yang lebih kecil dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang.
Sebagai gambaran, Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara yang tergolong luas dengan ukuran sekitar 2.555 hektar atau 25,55 km².
Sementara itu, data di lapangan membuktikan bahwa beberapa kota terkecil di Indonesia justru tidak mencapai angka tersebut.
Magelang, Jawa Tengah
Magelang adalah enklave atau kota yang sepenuhnya dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Posisinya sangat strategis karena berada di jalur utama Semarang-Yogyakarta.
Kota ini memiliki luas wilayah 18,5 km² dan jumlah penduduk kota Magelang sebanyak 128.591 jiwa pada tahun 2024.
Salah satu daya tarik wisata terbesar di Magelang adalah tersebarnya berbagai situs bersejarah, termasuk Candi Borobudur yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Tempat wisata lainnya yang tak menarik adalah Taman Kiai Langgeng, Pecinan, Alun-alun Kota Magelang, hingga berbagai museum sejarah dan budaya.
Mojokerto, Jawa Timur
Mojokerto adalah kota di Provinsi Jawa Timur yang termasuk dalam kawasan metropolitan Surabaya atau juga sering disebut sebagai Gerbangkertosusila.
Wilayah Mojokerto merupakan enklave dari Kabupaten Mojokerto dengan luas wilayah 20,5 km². Pada tahun 2024, populasi kota ini mencapai 1,15 juta jiwa.
Sebagai saksi bisu kejayaan Kerajaan Majapahit, Mojokerto menyimpan banyak peninggalan sejarah, seperti situs arkeologi, gaya arsitektur yang khas, hingga kebudayaan yang masih terasa.
Beberapa destinasi wisata yang ramai dikunjungi adalah Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, dan Situs Kumitir.
Tak hanya kaya akan sejarah, Mojokerto juga memiliki kuliner khas yang menjadi kebanggaan kota ini, yaitu onde-onde.
Blitar, Jawa Timur
Blitar yang terletak di Jawa Timur memiliki luas wilayah 32 km² dan jumlah populasi sebanyak 160.540 jiwa.
Kota ini terkenal akan jejak sejarahnya dalam perjuangan melawan kolonial, salah satunya sebagai pusat kekuasaan PETA (Pembela Tanah Air).
Pada tahun 1945, Laskar Peta melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Jepang dan membangkitkan semangat kemerdekaan di daerah lain.
Selain itu, Blitar juga dijuluki sebagai “Kota Koi” karena memiliki iklim lokal yang cocok untuk perkembangan budidaya ikan koi.
Bibit ikan tersebut pertama kali dibawa langsung dari Jepang oleh istri Presiden Soekarno dan kini menjadi simbol kebanggaan kota ini.
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta merupakan ibu kota provinsi sekaligus pusat pemerintahan dan perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kota ini memiliki status sebagai Daerah Istimewa karena memiliki peran penting sebagai pusat kerajaan, budaya, dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Hingga kini, Yogyakarta menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang masih melestarikan budaya keraton, yaitu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Tak hanya itu, Yogyakarta juga terkenal sebagai daerah penghasil batik dengan corak khas yang diakui oleh UNESCO.
Meskipun menjadi daerah yang penting bagi pemerintahan dan pelestarian budaya, kota ini memiliki luas area yang tergolong kecil, yaitu hanya 32.8 km².
Selain itu, Yogyakarta juga dikenal sebagai daerah dengan UMR yang masih tergolong rendah, yakni hanya Rp2.038.005 per bulan pada tahun 2024.
Madiun, Jawa Timur
Madiun merupakan kota di Jawa Timur yang memiliki luas wilayah 36,13 km² dan jumlah penduduk sebanyak 201.460 jiwa pada tahun 2023.
Kota ini merupakan tempat berdirinya pabrik pembuatan kereta api terbesar di Asia Tenggara, yaitu Industri Kereta Api (INKA).
Selain itu, Madiun dikenal sebagai kota pesilat karena menjunjung tinggi seni bela diri, seperti pencak silat, karate, dan muay Thai.
Meski tidak memiliki potensi alam yang menonjol, Madiun tetap menarik berkat kuliner khasnya yang sering dijadikan sebagai oleh-oleh, seperti pecel dan brem.
Pasuruan, Jawa Timur
Pasuruan adalah sebuah kota di Jawa Timur dengan luas wilayah sekitar 39 km² yang seluruhnya dikelilingi oleh Kabupaten Pasuruan
Mulanya, Pasuruan merupakan kota pelabuhan kuno yang ramai sejak zaman Kerajaan Kahuripan karena letak geografisnya yang strategis.
Hingga saat ini, Pasuruan menjadi kawasan penting bagi industri kerajinan kayu, logam, dan mebel, serta menjadi jalur utama transportasi Surabaya-Bali.
Di tengah perkembangan industri yang pesat, masyarakat setempat tetap memegang erat budaya lokal seperti tradisi Petik Laut dan Pencak Silat Kuntu Mancilan.
Keberagaman budaya juga tercermin dari peninggalan arsitektur yang khas, salah satunya Masjid Cheng Ho yang memadukan gaya arsitektur Tionghoa dan nuansa Islami.
Tegal, Jawa Tengah
Tegal adalah kota di Jawa Tengah yang dulunya merupakan wilayah kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dari era Kerajaan Kalingga hingga Majapahit.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kota seluas 39,08 km² ini dihuni oleh 292.778 jiwa pada tahun 2023.
Dikenal dengan industri logamnya yang unggul, awalnya masyarakat mengembangkan keahlian tersebut untuk memenuhi kebutuhan peralatan perang tentara Jepang.
Selain itu, Tegal juga dikenal sebagai Kota Bahari karena letaknya yang strategis di pesisir utara Jawa Tengah dan pernah menjadi pusat perdagangan yang ramai.
Dengan perkembangan ekonomi yang pesat, Tegal menjadi salah satu kota dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Jawa Tengah, yakni mencapai 7.461 jiwa per km².***