Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Hadi S Purwanto
JAKARTA, SWARAJOMBANG.COM – Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana gempa bumi di Vanuatu sebesar 726,9 ribu dollar AS meliputi kebutuhan dasar dan obat-obatan.
Di samping bantuan logistik, Indonesia juga mengirim bantuan tenaga kesehatan profesional sebanyak 15 orang.
Bantuan itu dilepas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mewakili Presiden Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma, pada Jumat (27/12/2024).
“Bapak Presiden memerintahkan kami segera mengirimkan bantuan untuk dapat meringankan masyarakat korban gempa bumi Vanuatu 17 Desember 2024 lalu. Bantuan ini adalah wujud solidaritas kemanusiaan dan komitmen Indonesia terhadap negara-negara sahabat,” ujar Pratikno.
Bantuan yang dikirim meliputi Emergency Medical Team (EMT) yang terdiri dari 15 tenaga kesehatan profesional, meliputi dokter umum, dokter spesialis bedah, ortopedi, penyakit dalam, anestesi, perawat, dan apoteker, yang merupakan tim gabungan dari Kemenkes, TNI, Polri, dan organisasi profesional.
Tim yang dikirim dilengkapi obat-obatan penting yang akan digunakan untuk memberikan layanan kesehatan darurat di lokasi bencana.
Selain itu, logistik kebutuhan dasar seberat 50,5 ton juga turut dikirimkan, mencakup tenda pengungsi, tenda keluarga, jerigen lipat, matras, selimut, peralatan memasak, genset, perahu dan mesin perahu.
Pemerintah Indonesia juga menyediakan makanan siap saji, paket sembako, makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil, serta obat-obatan. Total nilai bantuan ini mencapai USD 726,9 ribu.
Pratikno menjelaskan bahwa bantuan tersebut juga dilengkapi dengan peralatan khusus seperti lampu portabel, lampu tenaga surya, dan alat pemotong besi serta beton untuk mendukung pemulihan infrastruktur di Vanuatu.
Menyampaikan pesan Presiden, Menko Pratikno menegaskan agar tim yang diberangkatkan dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Komunikasi dan kerja sama, baik dengan pemerintah Vanuatu maupun masyarakat setempat harus optimal guna memastikan bantuan dapat diterima dan dimanfaatkan secara maksimal.
Menurutnya, Presiden berharap melalui bantuan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia, dapat meringankan beban masyarakat Vanuatu sekaligus mempererat hubungan diplomatik antara kedua negara.
“Bantuan kemanusiaan ini adalah bentuk diplomasi yang memperkuat persahabatan antara Indonesia dan Vanuatu,” ungkap Menko PMK.
Sebagai salah satu negara yang aktif dalam diplomasi kemanusiaan, Indonesia akan terus berkomitmen membantu negara sahabat yang membutuhkan. Bantuan ini menjadi bukti nyata solidaritas dan peran aktif Indonesia di kancah internasional dalam menghadapi bencana global.
Turut hadir dalam agenda tersebut, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BNPB Suharyanto, Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina dan M Husni, serta jajaran perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait lainnya.(*/ANO)