Penulis: Yoli Andi Purnomo | Editor: Priyo Suwarno
PASURUAN, SWARAJOMBANG.COM- Akibat hujan deras Senin (12 Mei 2025) malam, menyebabkan banjir, bahkan merobohkan jembatan utama penghubung desa Karangjati Anyar ke arah desa-desa lainnya, di Wonoanyar kecamatan Wonorejo, Pasuruan, Selasa 13 Mei 2025.
Jembatan ini menghubungkan desa Karangjati Anyar dengan desa lain di sekitarnya dalam kecamatan tersebut. Jembatan ini merupakan salah satu penghubung penting di wilayah Wonorejo yang terdiri dari 15 desa, termasuk Karangjati Anyar sendiri.
Secara spesifik, jembatan ini menghubungkan desa Karangjati Anyar dengan desa-desa tetangga di Kecamatan Wonorejo, yang secara administratif berbatasan dengan kecamatan lain seperti Kraton di utara, Purwosari di selatan, dan Sukorejo di barat.
Jadi, Jembatan Karangjati Anyar menghubungkan desa Karangjati Anyar dengan desa-desa lain di Kecamatan Wonorejo, Pasuruan, yang merupakan jalur penting dalam wilayah tersebut.
Alternatif jalur yang dapat digunakan adalah melalui jalur lain di sekitar Kecamatan Wonorejo yang masih memiliki jembatan penghubung. Berdasarkan informasi, beberapa jembatan di wilayah Wonorejo pernah mengalami kerusakan akibat banjir, namun jalur-jalur lain di kecamatan ini tetap berfungsi sebagai alternatif, meskipun tidak disebutkan secara spesifik nama jalur alternatif pengganti Jembatan Karangjati Anyar.
Secara umum, jika Jembatan Karangjati Anyar roboh, warga dan pengguna jalan di Kecamatan Wonorejo kemungkinan akan diarahkan melewati jalur-jalur penghubung desa lain di kecamatan tersebut atau menggunakan jembatan terdekat yang masih berfungsi, seperti jembatan di desa Wonorejo atau desa Kurung di sekitar wilayah tersebut.
4 Jembatan
Empat jembatan di Kabupaten Pasuruan yang ambruk akibat diterjang banjir pada tanggal 30 Januari 2025 berada di tiga desa, namun nama spesifik keempat jembatan tersebut tidak disebutkan secara lengkap dalam sumber yang tersedia. Namun, dari informasi terkait perbaikan jembatan di Pasuruan, beberapa jembatan yang mengalami kerusakan dan mendapat perhatian perbaikan antara lain:
- Jembatan Manaruwi di Kecamatan Bangil
- Jembatan Tambakan di Kecamatan Bangil
- Jembatan Kedondong di Desa Sumbergedang, Pandaan
- Jembatan Sedodol di Kecamatan Kraton (yang mengalami kerusakan cukup parah dan mendapat penanganan darurat)
Jembatan tersebut ambruk pada 30 Januari 2025 termasuk di antara jembatan-jembatan tersebut, terutama Jembatan Sedodol yang disebut mengalami kerusakan akibat banjir baru-baru ini. Namun, sumber resmi tidak menyebutkan nama keempat jembatan secara eksplisit.
Jembatan yang putus pada 30 Januari 2025, khususnya Jembatan Jetak di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, saat ini sedang dalam proses perbaikan dan pembangunan ulang. Proyek penggantian Jembatan Jetak telah dimulai sejak April 2024 dengan progres fisik mencapai sekitar 89% pada akhir Desember 2024 dan ditargetkan selesai pada minggu kedua Januari 2025.
Perbaikan dan pembangunan ini masih berlangsung hingga akhir 2024 dan awal 2025, dengan pengerjaan tahap kedua yang mencakup pemasangan girder, pengecoran lantai jembatan, dan pengaspalan agar jembatan bisa segera difungsikan kembali untuk mengurai kemacetan lalu lintas.
Pejabat Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan, Plt Kepala Dinas Cahyo Fajar Rahmanto, menyampaikan pernyataan terbaru pada rapat pembahasan desain perencanaan jembatan tanggal 13 Februari 2025.
Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar proyek pembangunan jembatan di Kabupaten Pasuruan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Cahyo Fajar Rahmanto juga menyoroti aspek teknis, keamanan, dan keberlanjutan dalam desain jembatan untuk meningkatkan aksesibilitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Pasuruan.
Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan juga dianggap penting untuk memastikan proyek berjalan sesuai kebutuhan dan harapan warga setempat.
Sementara itu, terkait perbaikan Jembatan Jetak yang ambruk, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Gunadi Antariksa, menyatakan bahwa pembangunan jembatan tersebut dipercepat agar segera selesai dan dapat memperlancar konektivitas masyarakat.
Pekerjaan konstruksi dilakukan dengan tahap-tahap yang terencana, termasuk pemasangan girder, pengecoran lantai jembatan, dan pengaspalan, dengan target selesai awal Januari 2025. Gunadi juga menegaskan pentingnya pelaksanaan konstruksi tanpa mengganggu arus lalu lintas, dengan pengangkutan material dilakukan malam hari. **