Penulis: Zulkarnaen |Editor: Hadi S Purwanto
JAKARTA, SWARAJOMBANG.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyambut baik transformasi Seleksi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berpihak kepada semua kalangan ini.
Diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI baru saja meluncurkan Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi dalam kegiatan Merdeka Belajar Episode Kedua Puluh Dua yang diselenggarakan secara daring, pada Rabu (7/9/2022).
“Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Kemendikbudristek RI untuk melakukan transformasi Seleksi Masuk PTN. Sudah selayaknya seleksi masuk PTN dibuat inklusif, holistik dan transparan dengan mengedepankan kemudahan dan penalaran berpikir peserta didik. Ini dibuktikan dengan penyederhanaan tes SBMPTN dan kewajiban transparansi perguruan tinggi untuk seleksi jalur mandiri,” kata Hetifah melalui keterangan pers kepada media, Kamis (8/9/2022).
Legislator daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Timur itu meyakini, keputusan tersebut akan berdampak besar bagi peserta didik terutama dari kalangan kurang mampu.
Setidaknya kepercayaan diri peserta didik kurang mampu akan meningkat dan mereka akan mampu bersaing dengan peserta didik lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang. Namun, Hetifah juga mengingatkan efek domino dari transformasi ini.
Harus dipikirkan dampak lanjutan dan peraturan-peraturan turunan bukan hanya untuk SMA/SMK tetapi juga kepada Perguruan Tinggi dan Lembaga Penyelenggara Tes Masuk Perguruan Tinggi.
Selain itu, politisi Partai Golkar tersebut menegaskan jangan sampai transformasi seleksi PTN ini malah menurunkan standar masuk PTN dan memunculkan potensi permainan nilai dari pihak sekolah untuk mendongkrak nilai rapor.
Sebagai informasi, ransformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri ini setidaknya didasarkan pada lima prinsip-prinsip perubahan, yaitu mendorong pembelajaran menyeluruh, lebih berfokus pada kemampuan penalaran, lebih transparan, lebih inklusif dan mengakomodasi keragaman peserta didik, dan lebih terintegrasi.
Mendikbudristek RI Nadiem Makarim menggarisbawahi perubahan pada masing-masing jenis seleksi.
“Pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi, seleksi akan menggunakan perhitungan minimal 50 persen nilai rapor seluruh mata pelajaran dan maksimal 50 persenkomponen penggali minat bakat, sehingga peserta didik terdorong untuk berprestasi di seluruh mata pelajaran,” tutur Nadiem Makarim.
Untuk seleksi SBMPTN, tambah Nadiem, tes akan berfokus pada kemampuan penalaran dan pemecaran masalah (tes skolastik) yang terdiri dari potensi kognitif, penalaran matematika, literasi Bahasa Indonesia, dan literasi Bahasa Inggris.
“Diharapkan guru-guru tidak lagi kejar tayang menuntaskan materi dan menghabiskan waktu melatih peserta didik mengerjakan soal UTBK,” ujar Nadiem.
Sedangkan dalam jalur seleksi Mandiri, Menteri Nadiem menyampaikan Kemendikbudristek ingin menghilangkan persepsi jalur mandiri hanya untuk peserta didik dari kalangan berfinansial tinggi dengan menerapkan standar transparansi.
Untuk itu, perguruan tinggi diwajibkan mengumumkan jumlah calon peserta jalur mandiri yang akan diterima, metode penilaian, dan besaran biaya sebelum dilakukan seleksi jalur mandiri.
I am having a weird drawback I cannot appear to be able to link to your rss feed. i am using google reader Fyi.
watch porn video
payday loan
There are very many details this way to consider. This is a great point to raise up. I provide thoughts above as general inspiration but clearly you’ll find questions just like the one you retrieve where the most essential thing is going to be doing work in honest great faith. I don?t know if best practices have emerged about such thinggs as that, but Almost certainly that the job is clearly recognized as an affordable game. Both kids notice the impact of only a moment’s pleasure, throughout their lives.