Penulis: Nur Wakit | Editor: Hadi S Purwanto
SURABAYA, SWARAJOMBANG.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ‘menantang’ Asisiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk memproduksi beras medium ke beras premium.
“Saat ini yang diproduksi masih banyak beras medium. Bagaimana Apindo bisa memelopori untuk memproduksi beras medium ke beras premium,” ujar Khofifah pada Musyawarah Daerah (Musda) Apindo IX di Hotel Bumi Surabaya, Sabtu (22/1/2022).
Pada Musda IX Apindo Jatim ini terpilih sebagai Ketua Dewan Daerah (DPD) secara aklamasi Edy Widjanarko dengan Dewan Pertimbangan Alim Markus.
Dengan memproduksi beras premium, kata Gubernur Khofifah, akan meningkatkan nilai tambah bagi petani dan pengusaha.
Khofifah juga mengajak anggota Apindo untuk meningkatkan investasi di sektor pertanian, hortikultura, dan peternakan.
“Siapa tahu ada yang tertarik untuk berinves di sektor peternakan, kemudian hortikultur, kemudian ada kopi, kemudian ada juga kakao,” katanya.
Gubernur Khofifah mengajak Apindo untuk turut meningkatkan produksi padi di Jatim yang menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Selama ini, katanya, beras yang dihasilkan masih level medium dan belum ke tingkat premium.
Untuk itu, Khofifah mendorong Apindo untuk meningkatkan kualitas beras medium menjadi premium.
“Yang selama ini beras kita masih banyak yang medium, kita berharap akan ada yang berkenan investasi untuk medium ke premium,” ujarnya.
Masih menurut Khofifah, salah satu bentuk investasi peningkatan produksi padi adalah penyiapan alsintan-nya (alat mesin pertanian), seperti harvester (alat pemanen padi). Hal itu bisa membantu mengurangi kerugian.
“Yang kalau dipanen manuel itu bisa loss-nya itu 10 persen, dengan harvester bisa di bawah 1 persen. Betapa ini kalau dihitung produktivitas pertanian kita dan tambahnya kesejahteraan petani kita itu akan berlipat,” paparnya.
Sementara Ketua Umum DPN Apindo, Hariyadi Sukamdani mengaku mendukung apapun lebijakan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
“Ya tentunya kami sangat menyambut baik ya, jadi misinya Apindo itu adalah mengupayakan nilai tambah dari potensi yang ada di nasional,” kata Hariyadi.
“Apakah itu substitusi impor atau mengolah sumber daya yang ada di Indonesia. Ini menjadi mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi, jadi itu memang sejalan,” tegas Hariyadi. (*)