swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
No Result
View All Result
Home Politik

Dubes Rusia, Vorobieva: Barat Mencuci Otak Orang Ukraina bahwa Rusia adalah Musuh

07-03-2022 00:56:17
in Politik
Dubes Rusia, Vorobieva: Barat Mencuci Otak Orang Ukraina bahwa Rusia adalah Musuh

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva. (Foto: Istimewa)

Share on FacebookShare on Twitter

Redaksi SWARAJOMBANG.com | Editor: Hadi S Purwanto

JAKARTA, SWARAJOMBANG.com – Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva menuding krisis Ukraina terjadi akibat Barat tidak acuh sama sekali dengan masalah keamanan Rusia dengan menggunakan negara tetangganya itu sebagai instrumen politik dan militer melawan Moskow.

“Garis merahnya adalah, jika Ukraina menjadi bagian dari NATO. Kenapa? Ukraina memiliki perbatasan sepanjang dua ribu kilometer dengan Rusia. Jika rudal-rudal NATO di perbatasan kami, 3 menit bisa sampai Moskow,” katanya.

Vorobieva mengatakan, Rusia sendiri masih menganggap Ukraina sebagai saudara.

Dalam konflik kali ini, sama dengan sebelum-sebelumnya, Rusia tidak bermaksud mengincar warga sipil Ukraina.

Rusia, kata Vorobyova, bahkan hanya berniat mempertahankan warganya yang mendapat perlakuan diskriminatif Kyiv..

Yang di maksud oleh warga di sini adalah penduduk Luhansk dan Donetsk, dua wilayah di Donbas, timur Ukraina, yang mayoritas keturunan Rusia.

Vorobieva mengatakan, beberapa waktu lalu Rusia juga masih mencoba meyakinkan Barat, untuk membantu mencegah adanya perang.

Tetapi, saat tidak ada respons atas kekhawatiran ini, Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022.

“Kami mencoba meyakinkan selama delapan tahun ini, Ukraina sekarang Anda tahu, kami sudah terlalu lama bersikap sopan, terlalu sopan, dalam kurun waktu yang lama,” katanya kepada Tempo.

Vorobieva juga menuduh pihak Barat telah mengubah Ukraina dan “pemerintahan bonekanya” menjadi anti-Rusia.

“Setelah tahun 2014, Barat mengubah Ukraina dan ‘pemerintahan bonekanya’ menjadi apa yang presiden kami sebut sebagai anti-Rusia,” kata Vorobieva.

Ia juga menuding Barat telah mempersenjatai Ukraina dan mencuci otak orang-orangnya.

“Mereka (Barat) melatih angkatan bersenjata mereka, mencuci otak orang-orang Ukraina bahwa Rusia adalah musuh mereka,” ujarnya.

Ia juga mengklaim bahwa pemerintah Ukraina mendukung ideologi Nazi yang tersebar luas di Ukraina.

Dubes Rusia pun mengaku tak habis pikir bagaimana ideologi yang dilarang dan dikutuk di seluruh dunia itu bisa berkembang di Ukraina.

“Dan Barat memilih menutup mata terhadap itu,” kata Vorobieva.

Ia juga mengatakan bukan hanya ideologi, tetapi juga ada ancaman fisik untuk semua orang Rusia yang tinggal di Ukraina, hanya karena berbicara bahasa Rusia.

Dubes Rusia itu menegaskan bahwa saat ini Ukraina telah berubah menjadi instrumen militer politik untuk melawan Rusia.

Padahal, menurutnya, saat Uni Soviet jatuh, Rusia telah melakukan perjanjian dengan Barat bahwa NATO tak akan memperluas pengaruhnya ke wilayah timur yang menjadi perbatasan negaranya.

Ia pun mempertanyakan alasan NATO memilih untuk memperluas wilayahnya hingga perbatasan Rusia, ketika tak ada lagi perbedaan ideologi antara Rusia dan Barat.

“Para pemimpin kami kemudian benar-benar menyarankan perjanjian tertulis bahwa NATO tidak akan melakukan ekspansi. Lalu, mengapa NATO harus melakukan ekspansi saat tidak ada lagi perbedaan ideologi antara Rusia dan Barat?” ujarnya.

Vorobieva pun mengatakan para pemimpin Barat telah berbohong kepada Rusia.

Ketika para pemimpin Rusia ingin menjalin kesepakatan terkait janji untuk tidak melakukan ekspansi, kata dia, pihak Barat meminta Rusia mempercayai mereka.

Tetapi kenyataannya tak sesuai dengan apa yang sebelumnya dikatakan

“Kami sudah mempercayai mereka, tapi mereka berbohong,” tukasnya.

Dubes Vorobieva pun mengklaim ada lima kali ekspansi NATO ke arah Rusia dari 1999 hingga 2020.

Ia menjelaskan mengapa Rusia menentang keberadaan NATO di dekat mereka, karena menurutnya NATO bukanlah pakta pertahanan, tapi pakta yang cukup agresif.

Ia pun mengingatkan apa yang sudah NATO lakukan di Yugoslavia, Libya serta Irak, dan apa yang dilakukan AS di Afghanistan.

“Salahkah jika kami merasa terancam?” tuturnya kepada KompasTv.

Ia menegaskan Rusia telah menggunakan usaha diplomatik dan dan berbagai jalan untuk meyakinkan NATO untuk memenuhi kewajiban mereka, tetapi itu tak pernah terjadi.

Sementara itu, Rusia telah memulai penyerangan ke Ukraina sejak Kamis, 24 Februari 2022.

Sebagai respons, pihak Barat telah memberikan sanksi kepada Rusia serta sejumlah individu negara itu karena melakukan penyerangan ke Ukraina.

Tags: CUCI OTAKheadlinesMUSUHNATORUSIAUKRAINA
Previous Post

Di Jakarta Minyak Goreng Masih Langka, Banyak Toko Modern Tidak Menjualnya

Next Post

Pemprov Jatim Hibahkan Tanah Kepada DPD RI, LaNyalla Sebut Khofifah Gubernur GPL

Next Post
Pemprov Jatim Hibahkan Tanah Kepada DPD RI, LaNyalla Sebut Khofifah Gubernur GPL

Pemprov Jatim Hibahkan Tanah Kepada DPD RI, LaNyalla Sebut Khofifah Gubernur GPL

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

  • Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Polisi Aniaya Sopir Truk di Jombang Berdamai di Mapolres, Propam Tetap Lanjutkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polemik Hukum Ijazah Jokowi, Prof Sofian Efendi: Tak Ada Bukti Kuat Ijazah Itu Ada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Jombang Serahkan Bantuan Rp. 700 Juta untuk Korban Erupsi Semeru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Penghuni Tak Bayar, Pemkab Jombang Akan Tutup Ruko Simpang Tiga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Logo Simple swarajombang

Redaksi
Pedoman Pemberitaan Media Siber
Kode Etik Jurnalistik

Kontak Kami

PT. Kredo Media Grup
Jl. Gubernur Suryo VII/ L-9, Jombang - 61418
Jawa Timur, Indonesia

Telp. 62-321-3086261
Fax. 62-321-3086261

[email protected]
[email protected]

No Result
View All Result
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI

© 2021 SwaraJombang.com - Design by SwaraJombang StudioSJ.