Penulis: Mulawarman | Editor: Yobie Hadiwijaya
JAKARTA, SWARAJOMBANG.COM-Dokter Spesialis Anak dr Ariani mengatakan, salah satu syarat agar anak-anak mau bermain adalah perasaan hati yang gembira. Anak-anak dengan perasaan yang baik (in a good mood) dan pandai bersosialisasi adalah kunci bermain dengan baik.
Namun, tanpa disadari banyak anak-anak yang mungkin memiliki mood jelek, suka tantrum (ledakan emosi yang tidak terkontrol) dan suka marah-marah. Ariani menjelaskan, masalah perilaku pada anak banyak dipengaruhi oleh kondisi saluran pencernaan.
“Problem yang berkaitan dengan perilaku itu seringkali dibilang, oh asuhan orang tuanya gak bener nih pasti. Padahal yang banyak tidak diketahui orang adalah mood dan perilaku itu banyak dipengaruhi oleh kondisi saluran cerna,” kata dr Ariani dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Lebih lanjut Ariani menjelaskan, di dalam tubuh seseorang ada yang namanya Gut-brain axis. Ariani mengatakan, Gut-brain axis adalah hubungan antara usus dengan otak.
Sumbu usus-otak adalah sinyal biokimia dua arah yang terjadi antara saluran pencernaan dan sistem saraf pusat. Dijelaskan, istilah sumbu mikrobiota-usus-otak, menyoroti peran mikrobiota usus dalam sinyal biokimia.
“Ternyata ada hubungannya, dan usus itu disebut sebagai otak kedua, kenapa? Karena hal-hal yang ada di dalam usus itu ternyata mempengaruhi hal-hal yang ada di atas (otak),” ucap Ariani.
“Kalau di bawah gak sehat, sakit perut, kembung, enggak bahagia, akan membuat anak itu moodnya jelek, tantrum, enggak bersosialisasi dengan baik. Sehingga, gimana caranya dia bisa bermanfaat kalau dia tidak dalam mood yang baik, gitu kira-kira konsepnya,” ujarnya.***