Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Ipong D Cahyono
JAKARTA,SWARAJOMBANG.com – “Revolusi Mental harus terus berjalan, dengan atau tanpa kerja sama program dari pemerintah,” tegas Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Warsito, dalam rapat evaluasi penguatan pusat perubahan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di Hotel Ashley, Jakarta, Kamis (24/10).
Pernyataan tersebut menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan keberlanjutan program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), apapun nomenklatur yang akan disematkan nanti. Dirasakan, GNRM telah menunjukkan dampak positif di berbagai daerah.
Dalam pertemuan yang melibatkan beberapa organisasi masyarakat yang bekerja sama dengan Kemenko PMK (GNRM) seperti PGRI, PBNU, dan PP Muhammadiyah tersebut, Warsito menekankan pentingnya peran setiap peserta sebagai agen perubahan di lingkungan masing-masing.
“Dampak nyata dari aksi nyata harus terus dijaga keberlanjutannya,” ujar Warsito seraya menambahkan pentingnya pengelolaan administrasi yang akuntabel dan tepat waktu untuk menghindari permasalahan di masa depan.
Berbagai capaian positif telah dilaporkan dalam pertemuan tersebut. PBNU yang melaksanakan program pemberdayaan di pesantren meisalnya melalui pelatihan pembuatan susu kurma, bros, dan daur ulang limbah. PP Muhammadiyah fokus pada program Takmir Masjid Berdaya dan pemanfaatan media sosial yang positif, sementara PGRI sukses menyelenggarakan Kemah Bakti Gerakan Revolusi Mental 2024 di tiga lokasi strategis.
Program-program tersebut merupakan bagian dari upaya kerja sama Swakelola Penguatan Pusat Perubahan GNRM yang bertujuan menciptakan perubahan positif berkelanjutan dalam masyarakat.
Evaluasi menyeluruh dilakukan untuk mengukur efektivitas program dan memastikan dampaknya dapat terus dirasakan masyarakat.
Rapat evaluasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat implementasi GNRM di daerah, dengan penekanan khusus pada keberlanjutan program dan akuntabilitas pelaksanaannya.
Selanjutnya, evaluasi akan dilaksanakan melibatkan organisasi masyarakat lainnya dan waktu akan ditetapkan kemudian.
Hadir pada rapat antara lain Sekretaris Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Gatot Hendrarto, Asisten Deputi Revolusi Mental Ahmad Saufi dan perwakilan PBNU, PP Muhammadiyah, dan PGRI.