Penulis: Mayang K. Mahardhika | Editor: Priyo Suwarno
KARAWANG, SWARAJOMBANG.COM- Edwin Septian, warga Telukjambe Timur, Karawang, melakukan aksi demonstrasi seorang diri di depan RSUD Karawang pada awal Mei 2025.
Ia berorasi menggunakan megafon di lobi rumah sakit, menuntut penjelasan dan pertanggungjawaban dari pihak RSUD Karawang atas meninggalnya bayi yang baru dilahirkan istrinya pada 29 April 2025.
Edwin menduga ada kesalahan dalam penanganan medis saat proses persalinan yang menyebabkan kematian anak pertama mereka, yang telah dinantikan selama bertahun-tahun.
Ia meminta klarifikasi, pertanggungjawaban, dan perubahan sistem penanganan pasien agar kejadian serupa tidak terulang.
Edwin Septian akhirnya berhasil bertemu dengan Direktur RSUD Karawang. Direktur RSUD Karawang menemui Edwin dan mengajaknya melakukan audiensi ke dalam ruang RSUD untuk membahas tuntutan serta keluhan yang disampaikan Edwin terkait meninggalnya bayi yang baru dilahirkan istrinya
Menanggapi aksi Edwin, Direktur RSUD Karawang, Andi Sariful Alam, menyatakan akan melakukan audit internal untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi dan berjanji akan menyampaikan hasilnya setelah audit selesai
Seorang pria berorasi sendirian di depan RSUD Karawang, Jawa Barat. Warga Kecamatan Telukjambe Timur di Kabupaten Karawang itu berorasi karena anaknya meninggal setelah mendapat perawatan di RS tersebut.
Warga bernama Edwin Septian itu berorasi menggunakan pengeras suara megafon di depan lobi RSUD Karawang. Edwin menuntut penjelasan dan tanggung jawab pihak RSUD Karawang atas meninggalnya bayi yang baru dilahirkan istrinya.
Ia meminta pihak RSUD Karawang dan tenaga kesehatan yang menangani istrinya turun langsung menemuinya untuk memberi penjelasan.
Edwin menduga ada kesalahan dalam penanganan medis di RSUD Karawang saat proses persalinan istrinya pada Selasa, 29 April 2025, sehingga mengakibatkan bayinya meninggal dunia. Hal tersebut disampaikan setelah dirinya melakukan kajian secara menyeluruh terkait dengan penanganan ibu hamil.
Ia sangat sedih dan terpukul karena bayi tersebut adalah anak pertama yang telah mereka tunggu selama bertahun-tahun. Atas peristiwa yang dialami, Edwin menuntut pihak RSUD Karawang menyampaikan klarifikasi dan bertanggung jawab. **