swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Apel Malang Sekarang Punya Saingan Berat, Apel Linge Namanya

18-01-2022 12:26:34
in Ekonomi
Slamet Suhendri di kebun apel di Desa Despot Linge, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, Peovinsi DI Aceh.

Slamet Suhendri di kebun apel di Desa Despot Linge, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, Peovinsi DI Aceh. (Foto: koleksi Slamet Suhendri)

Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Hadi S Purwanto | Editor: Hadi S Purwanto

ACEH TENGAH, SWARAJOMBANG.com – Sejak berpuluh tahun lalu apel dari kota Batu (Malang), Jawa Timur menjadi sangat terkenal dan menjadi ikon wisata kota dingin itu.

Apel Batu (kemudian lebih dikenal sebagai apel Malang) memiliki rasa yang khas dan unik, terutama apel manalagi. Sampai saat ini pun orang luar kota jika vakansi ke Malang kerap membawa oleh-oleh apel.

Namun, saat ini ada apel yang menjadi saingan berat apel Malang, yakni apel dari kota Linge, Kabupaten Aceh Tengah, Peovinsi Daerah Isrimewa (DI) Aceh.

Cerita itu bermula ketika Siswanto, warga asli Malang yang bertransmigrasi ke Desa Despot Linge, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah pada 1995.

Saat itu, Siswanto membawa sekitar 8 batang bibit apel jenis manalagi, rumy beauty, dan ana untuk ditanam dan dikembangkan di lokasi transmigrasi.

Ketika terjadi konflik pada tahun 1999/2000, untuk menghindari hal-hal terburuk, Siswanto balik pulang ke Malang.

Setelah situasi aman, sekitar tahun 2005 Siswanto kembali dan menanam lagi sekitar 800 pohon karena hasil tanaman yang dia rintis ternyata tumbuh dan berkembang baik.

Tapi sayang, setahun lalu Siswanto keburu meninggal sebelum sempat melihat kebun apel berkembang besar di Linge.

Adalah Slamet Suhendri (43), salah seorang warga dan teman dekat Siswanto yang selama ini menemani dan tekun belajar mendampingi Siswanto dalam berkebun apel.

Akhirnya Slamet yang meneruskan obsesi Siswanto mengembangkan ael yang ditanam di Linge.

Dan ternyata, menurut Slamet, hasilnya lebih bagus daripada yang tumbuh di Malang.

“Buahnya lebih besar dan rasanya lebih enak,” kata Slamet Suhendri kepada SWARAJOMBANG.com.

Slamet Suhendri, putra Jawa kelahiran Sumatra (Pujakesuma) berdarah Ponorogo yang menikah dengan Nurul, anak seorang transmigran asal Jombang, Jawa Timur itu akhirnya menekuni pengembangan apel sampai saat ini.

Agro Wisata~>bold
Saat ini di Kecamatan Linge ada sekitar 2 hektar tanaman apel yang dikelola secara inten, belum termasuk tanaman warga di halaman dan sekitar rumah.

Menurut Slamet yang sudah diangkat menjadi karyawan kontrak sejak 2020 lalu itu, Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah, Ir Nasrun Liwanza, MM sangat mendukung pengembangan buah apel ini.

Hal itu dibenarkan Kepala Balai Penyuluhan (BPP) Kecamatan Linge, Aliman Ependi, SP.

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Linge, Aliman Ependi sedang menunjukkan hasil panen perdana buah apel di Desa Despot Linge. (Foto: Istimewa)
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Linge, Aliman Ependi sedang menunjukkan hasil panen perdana buah apel di Desa Despot Linge. (Foto: Istimewa)

“Kami memang berencana mengembangkan apel ini menjadi agro wisata,” kata Aliman Ependi kepada SWARAJOMBANG.com melalui telepon seluler.

Menurutnya, buah apel di wilayah Kecamatan Linge yang mempunyai ketinggian sekitar 1.200-1.400 dpl itu sangat cocok untuk tanaman apel.

“Buahnya besar-besar dan bagus. Rasanya sangat manis,” tutur Aliman.

Setiap pohon, katanya, bisa menghasilkan sekitar 50-60 kg.

Dari tiga jenis apel itu yang memiliki rasa manis dan unik adalah jenis manalagi dan ana. Sedangkan jenis rumy beauty tidak begitu enak.

Menurut Aliman, tanaman apel di Peovinsi Aceh adalah satu-satunya dan baru ada di Linge. Karenanya, tanaman apel ini sangat prospektif untuk dikembangkan.

“Kami sudah galakkan ke masyarakat agar menanam buah apel. Masyarakat sudah banyak yang menanam di halaman dan sekitar rumah mereka,” papar Aliman.

Aliman menjelaskan, Pemkab Kabupaten Aceh Tengah sangat mendukung upaya membangun agro wisata di Kecamatan Linge.

Bahkan, tahun depan ditargetkan luas kebun apel di Linge sudah berkembang menjadi 5 hektar.

Mau tahu berapa harga apel tiap kilogramnya?

“Mungkin sampean kaget. Harga apel disini, manalagi atau ana, 45 sampai 50 ribu per kilonya,” ujar Slamet. (*)

Tags: Apel acehApel aceh tengahApel lingeApel malang
Previous Post

Ada Angkringan di Hotel Berbintang, Nikmati Saja Sensasinya

Next Post

Polda Jatim Ringkus Komplotan Spesialis Pencuri Kabel Bawah Tanah

Next Post
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko didampingi Wadirreskrimum Polda Jatim AKBP Ronald Ardiyanto Purbo menjelaskan tentang pencurian kabel bawah tanah di ruang Konferensi Pers, Selasa (18/1/2022). (Foto: Humas Polda Jatim)

Polda Jatim Ringkus Komplotan Spesialis Pencuri Kabel Bawah Tanah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

  • Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Polisi Aniaya Sopir Truk di Jombang Berdamai di Mapolres, Propam Tetap Lanjutkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polemik Hukum Ijazah Jokowi, Prof Sofian Efendi: Tak Ada Bukti Kuat Ijazah Itu Ada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Jombang Serahkan Bantuan Rp. 700 Juta untuk Korban Erupsi Semeru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Penghuni Tak Bayar, Pemkab Jombang Akan Tutup Ruko Simpang Tiga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Logo Simple swarajombang

Redaksi
Pedoman Pemberitaan Media Siber
Kode Etik Jurnalistik

Kontak Kami

PT. Kredo Media Grup
Jl. Gubernur Suryo VII/ L-9, Jombang - 61418
Jawa Timur, Indonesia

Telp. 62-321-3086261
Fax. 62-321-3086261

[email protected]
[email protected]

No Result
View All Result
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI

© 2021 SwaraJombang.com - Design by SwaraJombang StudioSJ.