Penulis:Wibisono | Editor: Yobie Hadiwijaya
JOMBANG, SWARAJOMBANG.COM-Curah hujan yang masih kerap turun di wilayah Kabupaten Jombang menyebabkan gangguan serius pada sektor pertanian, khususnya tanaman cabai. Di Kecamatan Diwek, sejumlah petani mengeluhkan serangan hama patek yang mengakibatkan kerusakan tanaman dan penurunan hasil panen secara signifikan.
Gugun Hermawan, salah satu petani cabai setempat, menyampaikan bahwa serangan hama patek sudah menjadi masalah berulang setiap kali musim hujan berlangsung lebih lama dari biasanya.
“Sekarang masih sering hujan, kemarau basah. Akibatnya hama patek semakin banyak dan tanaman mudah busuk,” ujarnya, Senin (26/5/2025).
Menurut Gugun, berbagai jenis obat pertanian telah dicoba untuk mengatasi hama tersebut, namun hasilnya belum memuaskan. Dari lima kali masa panen, ia hanya memperoleh hasil kurang dari tiga kwintal, jauh dari target normal.
Selain berdampak pada hasil panen, wabah ini juga menekan harga cabai di tingkat petani. Gugun menyebutkan bahwa harga jual cabai ke Pasar Induk saat ini hanya sekitar Rp15.000 per kilogram, yang dinilainya masih merugikan petani.
Melihat kondisi tersebut, Gugun berharap adanya perhatian lebih dari dinas terkait, terutama dalam bentuk bantuan konkret kepada petani cabai yang terdampak hama.
“Kami berharap dinas pertanian turun tangan untuk membantu, khususnya melalui penyediaan atau subsidi obat-obatan pertanian yang efektif melawan penyakit patek. Kami juga butuh pendampingan berupa sosialisasi tentang cara perawatan tanaman cabai saat musim hujan,” ucapnya.
Serangan hama patek di musim penghujan menjadi ancaman serius bagi ketahanan ekonomi petani cabai. Keterlibatan aktif dari pemerintah daerah diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek dan panjang atas persoalan yang terus berulang ini.***