Penulis: Tony Hariyanto | Editor: Hadi S Purwanto
JAKARTA, SWARAJOMBANG.com – Kemacetak di jalur Puncak, Bogot, Jawa Barat setiap akhir pecan adalah penyakit menahun yang belum bisa disembuhkan.
Kendati begitu, setiap akhir pecan masyarakat masih saja memadati Puncak, Bogor setiap akhir pecan. Kemacetan para terjadi akhir pecan lalu saat libur panjang selama tiga hari.
Karenanya, Polri akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kemacetan parah di Puncak, Bogor.
“Kemacetan Bogor bagian dari evaluasi secara menyeluruh. Jadi bukan hanya dari sisi lalu-lintasnya saja, tapi dari sisi-sisi yg lain juga bagian dari evaluasi,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat ditemui di Markas Besar TNI, Jalan Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/2/2022).
Dedi menambahkan, hal itu perlu dilakukan untuk mencegah kemacetan sejak dini. Sehingga, kata Dedi, kemacetan pada libur panjang selanjutnya bisa diantisipasi.
“Sehingga ketika nanti terjadi musim libur panjang hal seperti itu bisa diantisipasi secara dini,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana mengungkapkan kemacetan di Puncak, Bogor terjadi lantaran terdapat kendaraan mogok. Kondisi tersebut terjadi di sejumlah titik di jalur Puncak.
“Ada sekitar 10 kendaraan yang itu akhirnya mengakibatkan antrean yang cukup panjang,” kata Suntana di Pos Gadog, Bogor, Jawa Barat, Senin (28/2/2022).
Suntana mengatakan kemacetan tersebut bisa diatasi dengan rekayasa lalu lintas yang diterapkan Satlantas Bogor. Suntana menjelaskan, pihaknya juga dibantu sejumlah pihak.
“Alhamdulillah, dengan rekayasa lalu-lintas dan kehadiran anggota di lapangan bekerja sama dengan teman-teman yang lain, kepadatan bisa tetap terurai,” imbuhnya.
Suntana pun mengimbau masyarakat yang hendak bepergian memastikan kondisi kendaraannya terlebih dahulu. Dia meminta masyarakat tidak berkendara apabila kendaraan tak layak jalan.
“Untuk mengantisipasi itu, kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin bepergian untuk memastikan kembali kesehatan kendaraannya. Jangan memaksakan berjalan menggunakan kendaraan di jalan raya, kelaikan jalan kendaraannya tidak diperhatikan,” tegasnya.