Penulis: Adi Wardhono | Editor: Priyo Suwarno
SOLO, SWARAJOMBANG.COM – Ramai soal gugatan ijazah palsu di pengadilan, mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi rumah Ir. Kasmudjo di Sleman, yang selama ini disebut-sebut sebagai dosen pembimbingnya saat kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertamu ke rumah Ir. Kasmudjo, dosen pembimbing akademiknya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), pada hari Selasa, 13 Mei 2025.
“Alhamfulillah! Saya kaget dikabari adik, Jokowi mau kesini,” kata Ir Kasmudjo, saat menyambut kedatang Jokowi ke rumahnya di Pogung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hari ini, saya berkunjung untuk bersilaturahmi dengan Dosen Pembimbing Akademik saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, Bapak Ir. Kasmudjo. Di usia 75 tahun, beliau masih sehat dan penuh semangat. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kesehatan dan kekuatan kepada beliau.
Begitulah narasi DM di akun instagram@jokowi, yang diunggah Rabu 14 Mei 2025. Video kunjungannya kepdada Kasmudjo.
Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 45 menit dan diisi mengenang masa-masa kuliah Jokowi. Kasmudjo mengaku terkejut dengan kedatangan Jokowi dan menyampaikan rasa syukur atas kunjungan tersebut, menyebut Jokowi sebagai sosok yang tidak banyak berubah sejak masa kuliah-tetap kalem dan disiplin.
Terkait polemik ijazah Jokowi yang sedang bergulir di Pengadilan Negeri Sleman, Kasmudjo turut digugat bersama pihak UGM lainnya. Namun, Kasmudjo menegaskan bahwa ia tidak siap untuk bersaksi atau menghadapi sidang gugatan tersebut.
Ia menyatakan belum pernah menghadapi situasi hukum serupa sebelumnya, dan merasa perlu mengikuti arahan dari pihak Dekanat Fakultas Kehutanan UGM. Semua urusan terkait data dan penjelasan soal ijazah Jokowi telah diserahkan kepada fakultas, dan Kasmudjo memilih untuk mengikuti instruksi lembaga.
Penting untuk dicatat, dalam klarifikasi resmi UGM, Kasmudjo menyatakan bahwa dirinya adalah pembimbing akademik Jokowi, bukan pembimbing skripsi. Nama pembimbing skripsi Jokowi yang sebenarnya adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro.
Hal ini menegaskan bahwa peran Kasmudjo lebih pada pembimbingan akademik selama masa studi, bukan secara langsung membimbing skripsi Jokowi.
Berdasarkan wawancara dengan wartawan, Ir. Kasmudjo, dosen pembimbing akademik Jokowi semasa kuliah di UGM, menyatakan bahwa ia tidak siap bersaksi atau menghadapi gugatan di pengadilan terkait polemik ijazah Jokowi.
Ia mengaku belum pernah menghadapi proses persidangan sebelumnya dan merasa belum punya jawaban pasti jika ditanya soal gugatan tersebut. Namun, Kasmudjo sudah berkoordinasi dengan Dekanat Fakultas Kehutanan UGM, yang akan membantu dan mewakilinya dalam proses persidangan serta memberikan penjelasan yang diperlukan.
Wartawan kemudian mewawancara Ir. Kasmudjodi kediamannya di Sleman, Yogyakarta. Informasi ini diperoleh dari beberapa liputan media yang melaporkan pertemuan dan wawancara dengan Kasmudjo setelah kunjungan Jokowi ke rumahnya, di mana wartawan menanyakan tentang pertemuan dengan Jokowi dan kesiapan Kasmudjo menghadapi gugatan di pengadilan terkait ijazah Jokowi.
Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro juga tertulis sebagai Achmad Sumitro Purwodipoero adalah guru besar emeritus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kehutanan UGM selama beberapa periode, antara lain pada tahun 1978-1979, 1980-1981, 1988-1991, dan 1991-19941234.
Prof. Achmad Soemitro dikenal sebagai pembimbing skripsi Presiden Joko Widodo semasa kuliah di Fakultas Kehutanan UGM. Ia meninggal dunia pada 21 September 2009 di Yogyakarta dan dimakamkan di pemakaman keluarga besar UGM di Sawitsari123.
Nama beliau memang kadang tertulis dengan variasi ejaan, seperti “Achmad Sumitro” atau “Achmad Soemitro,” namun merujuk pada orang yang sama. Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro adalah tokoh akademik penting di UGM dan pembimbing skripsi Jokowi selama masa studinya di Fakultas Kehutanan. **