Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Ipong D Cahyono
JAKARTA,SWARAJOMBANG.com — Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bekerja sama dengan Friedrich Ebert Stiftung (FES) dan Social Research Center (SOREC) Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan desiminasi kajian model graduasi pemanfaatan program bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan yang dilakukan pada tiga desa di Pulau Jawa.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono menjelaskan, kajian tersebut dilakukan dalam rangka mendukung implementasi kebijakan penghapusan kemiskinan ekstrem dan mendorong keberdayaan desa di Indonesia.
“Studi ini sangat strategis mendukung berbagai intervensi yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam upaya menurunkan angka kemiskinan dan menghapuskan kemiskinan ekstrem, seperti pengurangan beban, peningkatan pendapatan, dan pengurangan kantong kemiskinan,” ujar Nunung saat membuka desiminasi.yang dilakukan di Kantor Kemenko PMK, pada Senin (9/9/2024).
Nunung menjelaskan, kajian tersebut mengambil tiga lokus yang berbeda yang mewakili karakteristik yang dimiliki oleh mayoritas wilayah Indonesia, yakni daerah pesisir di wilayah Indramayu, sektor pertanian di wilayah Klaten, semi-urban perkebunan di wilayah Malang.
“Tim SOREC UGM bersama Kemenko PMK yang didukung oleh FES melakukan kajian mendalam di tiga wilayah, yakni Klaten, Indramayu, dan Malang. Tiga wilayah ini memiliki karakteristik yang berbeda yang diharapkan dapat mewakili basis komoditas tertentu,” jelas Nunung.
Kajian tersebut menghasilkan model pembelajaran dengan tiga karakteristik masing-masing wilayah yang diserahkan dan akan ditindaklanjuti oleh kementerian dan lembaga terkait. Nunung berharap, upaya ini dapat menekan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem hingga mendekati nol persen di akhir tahun 2024 mendatang.
“Hadirnya kementerian dan lembaga terkait di pertemuan ini diharapkan dapat menindaklanjuti temuan dan rekomendasi yang dilakukan oleh Tim SOREC yang telah diklasifikasi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” kata Nunung.
Hadir dalam agenda itu, Program Koordinator FES Indonesia, Kepala SOREC Universitas Gadjah Mada, perwakilan Bappeda dari Kabupaten Klaten, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Malang, serta perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait.