Penulis: Tony Hariyanto |Editor: Muhammad Tauhid
JAKARTA, SWARAJOMBANG.com – Hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia sudah terjalin lebih dari 70 tahun, dalam rentang waktu selama ini telah melalui serangkaian peristiwa yang tidak sederhana.
Sejak awal kemerdekaan Indonesia dan masa lalu Rusia saat itu Uni Soviet, kedekatan kedua negara ini membuat mata dunia menjatuhkan pandanganya. Bahkan terkadang kemesraanya membuat iri yang lainnya.
Presiden Pertama RI Soekarno sekaligus Proklamator kemerdekaan Indonesia kerap mendapat sambutan bahkan pelukan hangat dari Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev, keduanya banyak menjalin kerjasama di sektor, infrastruktur, ekonomi, teknik militer, hingga pendidikan.
Bahkan sampai saat ini hubungan Indonesia dan Rusia semakin terjalin erat. Pada pertemuan antara Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Rusia Adies Kadir dengan Chairwoman of the Federation Council of the Russian Federation Valentina Matviyenko keduanya saling mengungkapkan kekaguman.
Keduanya saling memberikan apresiasi, Adies mengungkapkan, bagi Indonesia, Rusia adalah salah satu mitra penting. Sejak penandatanganan ‘Deklarasi tentang Kerangka Hubungan Persahabatan dan Kemitraan antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia dalam Abad ke-21’ oleh Presiden RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 21 April 2003, hubungan kedua negara mengalami peningkatan.
“Kami sangat mengapresiasi, hubungan bilateral di antara kedua negara kita yang sudah terjalin lebih dari 70 tahun telah berjalan dengan baik. Dukungan diplomasi Rusia di dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia tidak kami lupakan dan akan selalu menjadi catatan sejarah kami,” ungkap Adies di ruang pertemuan Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini mengungkapkan, baru-baru ini hubungan baik kedua negara juga tercermin antara lain dari pertemuan bilateral di antara pemimpin kedua negara, seperti pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow pada 30 Juni 2022, sebagai rangkaian misi perdamaian Indonesia setelah melakukan kunjungan ke Ukraina.
“Saya sangat mengapresiasi hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Putin di Moskow, yang antara lain akan memberikan jaminan keamanan logistik pupuk dan pangan, khususnya gandum, dari Rusia dan Ukraina,” ujar Adies.
Tak lupa, dia pun berterima kasih kepada Rusia atas kehadirannya dalam pertemuan G20 Parliamentary Speaker’s Summit (P20) di Jakarta. “Kami meyakini, kehadiran Yang Mulia akan memberi kontribusi bagi kelancaran pertemuan P20. Kehadiran dan kunjungan Yang Mulia beserta delegasi di Jakarta menjadi momentum yang tepat bagi kita untuk membicarakan kerja sama Indonesia dengan Rusia, termasuk kerja sama antarparlemen kedua negara kita,” papar Adies.