Penulis: Arief Hendro Soesatyo | Editor: Priyo Suwarno
JOMBANG, SWARAJOMBANG.COM- Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jombang, Budi Winarno melakukan evaluasi terkait kesulitan akses ambulans masuk ke RSUD Jombang yang terjadi akibat keramaian saat pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Jl KH Wahid Hasyim.
Evaluasi itu untuk merespon terjadinya insiden ini menimbulkan korban jiwa, karena ambulans terhambat masuk ke rumah sakit akibat kerumunan massa dan tidak mendapat jalan prioritas.
Sebagai tindak lanjut, Budi Winarno menyatakan bahwa pada Minggu, 6 Juli 2025, Dishub Jombang akan menggelar simulasi khusus di kawasan CFD untuk mengevaluasi efektivitas jalur darurat, terutama yang berdekatan dengan RSUD.
Simulasi ini bertujuan melihat langsung arus kendaraan dan respons petugas saat ambulans membutuhkan akses cepat. Selain simulasi, Dishub juga berencana melakukan penataan ulang skema CFD, termasuk mengarahkan pedagang kaki lima agar tidak menutup ruas utama jalan sehingga jalur tetap terbuka untuk kendaraan darurat seperti ambulans.
Dishub juga akan menyiagakan petugas di titik-titik rawan kepadatan untuk segera mengevakuasi jalur jika ada kendaraan darurat yang melintas.
Langkah koordinasi lintas instansi juga direncanakan, melibatkan Dinas Perdagangan, Satpol PP, komunitas pedagang, dan kepolisian untuk menyatukan visi agar CFD tetap berjalan tanpa mengorbankan aksesibilitas dan keselamatan warga, terutama dalam kondisi darurat.
Evaluasi ini merupakan respons atas insiden pasien meninggal dunia karena terlambat mendapat penanganan akibat terhambatnya ambulans di area CFD, yang menjadi perhatian serius bagi Pemkab Jombang dan Dishub.
Budi berkomitmen melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pengelolaan CFD agar akses ambulans ke RSUD tidak terhambat lagi, dengan simulasi, penataan ulang jalur, dan koordinasi lintas instansi sebagai langkah utama.
Hasil evaluasi Car Free Day (CFD) di sekitar RSUD Jombang menunjukkan bahwa pelaksanaan CFD selama ini memang menghambat akses kendaraan darurat, khususnya ambulans, sehingga berpotensi membahayakan keselamatan pasien.
Setelah insiden ambulans terhambat dan menyebabkan pasien meninggal dunia, Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dan instansi terkait melakukan langkah-langkah perbaikan.
Car Free Day (CFD) di Kabupaten Jombang selama ini dilaksanakan di Jalan KH Wahid Hasyim, bukan di Jalan Hasyim Asiari. Namun, mulai tahun 2025, telah dibuka lokasi baru CFD di wilayah Utara Brantas, tepatnya di Jl. Panglima Sudirman, Kecamatan Ploso, yang berfungsi sebagai wadah bagi ratusan UMKM dan pedagang dari wilayah utara Brantas.
Beberapa hasil dan tindakan yang diambil setelah evaluasi meliputi:
- Simulasi lalu lintas khusus di kawasan CFD telah dilakukan untuk menguji efektivitas jalur darurat dan respons petugas saat ambulans melintas. Simulasi ini bertujuan memastikan jalur ambulans tetap terbuka selama CFD berlangsung.
- Penataan ulang skema CFD, termasuk penempatan pedagang kaki lima yang diatur agar tidak menutup ruas jalan utama yang menjadi jalur ambulans. Hal ini untuk menjaga kelancaran akses kendaraan darurat.
- Koordinasi lintas instansi antara Dishub, Satpol PP, Dinas Perdagangan, kepolisian, dan OPD lain dilakukan untuk merumuskan solusi pengelolaan CFD yang tidak mengorbankan akses darurat. Pemerintah juga mempertimbangkan penetapan jalur darurat permanen yang steril dari aktivitas CFD.
- Masyarakat dan DPRD juga mendorong agar jalur khusus ambulans di area CFD ditetapkan dan dijaga ketat agar kejadian serupa tidak terulang.
Evaluasi ini menghasilkan kesadaran pentingnya menyeimbangkan kegiatan publik seperti CFD dengan kebutuhan akses darurat rumah sakit. Dishub Jombang berkomitmen menerapkan skema baru yang lebih mengutamakan prioritas ambulans dan kendaraan darurat di kawasan CFD.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan akses ambulans ke RSUD Jombang tidak akan terhambat lagi oleh keramaian CFD, sehingga pelayanan kesehatan darurat dapat berjalan optimal tanpa kendala lalu lintas. **