Disarikan Oleh Khristina Kencana
Pengantar Redaksi:
The Moon Embracing The Sun adalah drama sejarah-fantasi Korea yang diadaptasi dari novel karya Jung Eun-Gwol. Drama ini menceritakan tentang kisah cinta rahasia antara Putra Mahkota Joseon, Lee Hwon, dengan Heo Yeon Woo, seorang puteri keluarga bangsawan yang cantik dan cerdas.
Kisah cinta mereka tak lepas dari konflik dan persaingan kekuatan politik. Bahkan lawan politik yang tidak segan-segan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan dan kemenangan, meskipun harus mengorbankan kehidupan percintaan Lee Hwon dan Yeon Woo.
Lawan politik ini tidak hanya datang dari kalangan pejabat kerajaan saja, namun juga dari lingkaran kerabat terdekat. Cerita tentang kekuasaan dan segala macam yang melingkarinya senantiasa menarik dan tak pernah ada putusnya; apakah itu berlatar sejarah atau legenda.
Lantas, bagaimana kisah kerajaan Joseon sendiri? Kerajaan, atau kekuasaan, tak pernah lepas dari intrik-politik, cinta (dan wanita sebagai sentralnya), keserakahan, persekongkolan, kekerasan dan pengkhianatan.
Cerita tentang kekuasaan –di belahan bumi manapun—tidak pernah lepas dari beberapa unsur diatas, hanya rona dan aromanya saja yang berbeda. Kekuasaan itu laksana panorama, pemandangan (alam) yang (senantiasa) tampak indah dari kejauhan.
Dan kekuasaan (penguasa) cenderung ingin dilihat dari kejauhan dan tak pernah ingin didekati –apalagi dimasuki– agar tampak indah dan memesona. Meskipun, sesungguhnya, tak seindah yang tampak jika dilihat dari kejauhan.
The Moon Embracing The Sun telah ditayangkan oleh Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) dalam serial televisi Korea Selatan tahun 2012 dan mendapatkan status sebagai ‘Drama Nasional’ dengan rating tertinggi yakni 42,2% (https://id.m.wikipedia.org). Cerita dalam film drama ini hanya salah-satu cermin dan ratusan (atau bahkan ribuan) cermin yang bertebaran di jagat raya.
Drama ini masih menarik diulas dan tak lengkang oleh waktu, karena banyak pesan bermakna yang disampaikan dalam lika-liku kisah roman maupun intrik politik kerajaan. Kami mencoba memberi gambaran singkat tentang beberapa tokoh dalam cerita ini sebagai guiden untuk lebih bisa memahami karakter mereka.
Selamat menikmati
Episode 1
KISAH ini berawal dari pertemuan tak terduga antara Putra Mahkota, Lee Hwon yang berumur limabelas tahun, dengan Heo Yeon Woo yang berusia tigabelas tahun. Tidak ada seorang pun yang menyangka mereka berdua bertemu pada usia remaja ini diluar dari jarak jangkauan dan kepentingan.
Namun, takdir telah mempertemukan mereka berdua dan saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Tentunya sejak pertemuan pertama tak terduga ini, Yeon Woo telah memenangkan hati dan cinta dari Putra Mahkota.
Yeon Woo digambarkan sebagai anak perempuan muda yang cantik, lembut, jujur, rendah hati, cerdas dan memiliki wawasan yang luas. Ia suka membaca buku-buku klasik.
Bayangkan, Yeon Woo telah menguasai buku-buku klasik dalam usia tiga tahun. Ia lebih suka membaca buku-buka klasik yang sulit dipahami daripada menyulam seperti yang dilakukan kebanyakan anak perempuan usia sebayanya.
Latar belakang keluarga Yeon Woo adalah keluarga bangsawan berpendidikan tinggi, keluarga yang sederhana, penuh kasih, kehangatan dan keterbukaan. Orangtua Yeon Woo mendidik anak-anaknya dengan pendidikan tinggi dan terlatih mengungkapkan pendapat mereka di dalam keluarga.
Ayahnya, Heo Young Jae adalah Penasehat Khusus Raja yang jujur dan setia. Kakak laki-lakinya, Heo Yeom adalah lulusan sarjana sastra terbaik.
Ibunya, Ny. Shin, merupakan sosok seorang ibu yang lembut, penuh kasih dan berhati mulia. Contoh panutan keluarga Heo adalah mereka memperlakuan pelayan-pelayannya dengan baik.
Pada zaman itu, sangatlah lumrah perbedaan tingkat kasta antara bangsawan dengan budak/pelayan. Kebanyakan bangsawan memperlakukan budak dengan semena-mena.
Berbeda dengan pelayan di keluarga Heo. mereka telah dianggap sebagai teman atau sebagai bagian anggota keluarga sendiri. Singkat cerita, keluarga Heo sangat memanusiakan manusia.
Dalam drama ini tergambarkan dengan jelas bagaimana sikap keluarga Heo terhadap para pelayan, terutama pelayan perempuan yang bernama Seol. Seol adalah pelayan setia Yeon Woo.
Bahkan, Yeon Woo mengajarkan Seol membaca dan menulis agar ia mengenal dunia. Seol juga merupakan orang yang selalu dicari oleh Yeon Woo maupun kakaknya Yeom, saat kakak-beradik ini bingung dengan masalah yang sedang mereka hadapi.
Seperti saat Yeon Woo tidak mengerti membaca pesan Putra Mahkota yang berbunyi, “Jika dilukis, lingkaran. Jika ditulis, kotak. Ia muncul saaat fajar, tenggelam saat senja. Kelinci hidup, ayam mati”.
Ia bertanya pada Seol apa arti kalimat itu. Seol menjawab dengan polos jika ayam mati siapa yang membangunkan kita pagi-pagi. Akhirnya Yeon Woo berhasil menemukan arti pesan Putra Mahkota dengan menggabungkan bagian jawaban dari Seol.
Begitu pula halnya dengan Yeom ketika Kasim Putra Mahkota, Hyun Sung, mengatakan bahwa ada wanita yang mirip dengan wajahnya, ia juga mencari Seol untuk menanyakannya. Namun, ia melihat Seol yang sedang berlatih pedang sendiri di halaman belakang rumah dan memberikan pujian.
Ini adalah gambaran bagaimana sikap keluarga Heo memperlakukan budak dengan baik. Seol langsung membantu Yeom dengan jawaban spontan dan sederhana bahwa wanita itu adalah adiknya.
Peristiwa lainnya yang menimpa Seol ketika ia menemani Yeon Woo belanja ke toko kertas. Seol sangat tertarik ketika mendengar suara menempa besi dan minta izin pada Yeon Woo untuk mampir ke toko besi sebentar.
Yeon Woo ditinggalkan sendirian di toko kertas. Malangnya Seol, saat ia terburu-buru lari ke tempat besi, ia tak sengaja menabrak jatuh seorang putri bangsawan (Bo Kyung) di persimpangan jalan.
Ia langsung dimarahi oleh pelayan Bo Kyung. Ia juga dituduh mencuri kantong uang pelayan Bo Kyung yang hilang saat menabrak jatuh mereka.
Padahal sebenarnya yang terjadi adalah, kantong uang pelayan Bo Kyung terselip jatuh di pinggir jalan dan sudah ia temukan. Namun, Bo Kyung malah menyembunyikan fakta ini untuk dijadikan alasan dapat menghukum dan memukuli Seol. Seol dibawa ke rumah Bo Kyung dan di sana ia dipukuli dengan keras, ditemukan oleh putri.
Apa yang dilakukan oleh Yeon Woo? Yeon Woo datang ke rumah Bo Kyung untuk membela Seol yang dipukul dengan keras. Yeon Woo membela Seol bahwa apa yang terjadi adalah salah paham.
Ia percaya Seol tidak mencuri kantong uang. Bahkan, Yeon Woo berniat mengganti sejumlah uang yang hilang itu.
Yeon Woo berkata dengan bijak, “Seseorang mungkin tak kaya, tapi manusia mempunyai nilai. Aku tak tahu berapa kerugianmu, tapi apakah bisa dibandingkan dengan rasa sakit yang dia rasakan?”
Yeon Woo menolak dengan halus saran dari Bo Kyung untuk menjual Seol. Ia menjawab kalau Seol bukanlah barang yang bisa dijual, karena Seol adalah temannya bahkan sudah seperti keluarganya.
Lain halnya dengan Lee Hwon. Ia adalah seorang Putra Mahkota dan calon Raja yang cerdas. Ayahnya, Raja Seongjo memiliki tiga orang anak. Dua anak dari Ratu Han, Putra Mahkota Lee Hwon dan Putri Min Hwa, putri kesayangan Raja. Satu anak dari Selir Park, Pangeran Yang Myung.
Hubungan persaudaraan antara Hwon dengan kakak tirinya, Pangeran Yang Myung, sangatlah baik. Mereka berdua senang berlatih pedang bersama, walaupun Pangeran Yang Myung lebih unggul ia banyak mengalah pada adiknya.
Putra Mahkota dengan mudah mendapatkan segalanya termasuk cinta ayah mereka, Raja Seongjo. Berbeda dengan Pangeran Yang Myung yang mendapat perlakukan berbeda dan banyak larangan.
Walaupun ia cerdas dan ahli pedang, ia tidak diizinkan tinggal dalam istana dan mengikuti pendidikan tinggi sarjana. Ia juga tidak boleh menjabat dalam kerajaan, bahkan ia tidak mendapatkan cinta dari ayahnya. Hidupnya bebas berpetualang di luar istana.
Pada kenyataannya Raja Seongjo memiliki alasan tersendiri menjaga jarak dengan Pangeran Yang Myung. Hal ini merupakan sikap Raja untuk melindungi kedua puteranya. Di dalam kerajaan, tidak boleh ada dua matahari. Matahari merupakan simbol raja. Mengapa?
INILAH awal peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Seongjo. Raja memiliki seorang kakak tiri, Pangeran Yi Sung.
Hubungan persaudaraan antara Raja Seongjo dengan Pangeran Yi Sung sangat lah baik hingga Ibu Suri Yoon merasa Raja yang terlalu memanjakan Pangeran Yi Sung akan mengancam tahta anaknya.
Ketika Ibu Suri Yoon sedang minum teh dengan keponakannya, Perdana Menteri Yoon Dae Hyung, Ibu Suri berkata:
“Pada zaman dahulu, di langit ada dua matahari dan dua bulan, sehingga siang hari selalu sangat panas, dan malam hari menjadi sangat dingin. Semua yang ada di Bumi dalam kekacauan. Saat rakyat jatuh dalam keputus-asaan, seorang pahlawan pemberani muncul dan menembak satu matahari dan satu bulan dengan panah. Lalu, dunia menjadi damai. Hanya ada satu matahari di langit. Hanya boleh ada satu Raja”.
Oleh karena itu, Ibu Suri Yoon meminta keponakannya Yoon Dae Hyung menjadi pahlawan itu, karena hanya boleh ada satu matahari di langit maka yang satu lagi harus dilenyapkan.
Ibu Suri Yoon takut Pangeran Yi Sung akan muncul sebagai pemimpin dengan adanya sebuah kelompok yang memiliki kekuasaan tangguh mendukung Pangeran Yi Sung. Hal ini dianggap Ibu Suri sebagai ancaman tahta anaknya, Raja Seongjo.
Untuk melindungi tahta Raja Seongjo dan mempertahankan kekuatannya, maka Ibu Suri Yoon memerintahkan keponakannya untuk melenyapkan Pangeran Yi Sung.
Pada suatu malam, Perdana Menteri Yoon mengirim sekelompok orang melakukan penyerangan ke rumah Pangeran Yi Sung. Pangeran Yi Sung yang terluka tetap berusaha melawan dan bertahan dalam pertarungan yang tidak seimbang ini.
Di saat Pangeran Yi Sung hampir terbunuh, datanglah Perdana Menteri Yoon. Kemudian Pangeran Yi Sung menyadari bahwa kunjungan kerabat dekatnya ini yang sering mengirimkan sekelompok orang ke rumahnya setiap hari, baik untuk memanfaatkan Pangeran Yi Sung mengumpulkan kekuasaan, maupun untuk membunuhnya seperti kejadian malam ini.
Perbuatan Perdana Menteri Yoon mengirimkan orang-orang ke rumah Pangeran Yi Sung ini diyakini Ibu Suri sebagai kelompok tangguh yang akan mendukung Pangeran Yi Sung menjadi Pemimpin. Gambaran inilah yang membuat Ibu Suri menganggap Pangeran Yi Sung sebagai pengancam tahta anaknya dan harus dilenyapkan.
Pada malam pembunuhan Pangeran Yi Sung, seorang shaman (abdi) wanita yang bernama Ah Ri terbangun dari tidur dan ia merasakan adanya hawa pembunuhan. Ia tahu Pangeran Yi Sung dalam bahaya dan bergegas pergi ke tempat kediamannya malam-malam.
Teman sekamarnya sesama shaman Jang Nok Yong sudah melarangnya pergi dan berusaha menghentikannya, namun tak berhasil. Shaman Ah Ri dan Nok Young merupakan shaman muda yang paling berbakat dan memiliki kekuatan magis luar biasa. Mereka berdua merupakan calon ketua peramal Seongsukcheong di masa mendatang.
Sungguh disayangkan bagi Pangeran Yi Sung yang terlambat menyadari Perdana Menteri Yoon sebagai pengkhianat di saat akhir hidupnya. Sebelum pedang Perdana Menteri Yoon mengiris leher Pangeran, ia pun sempat memberitahukan bahwa teman baik pangeran, Tuan Dae Seong telah dibunuh.
Sekelompok orang berada di tempat kediaman bangsawan Dae Seong yang sedang membaca, tiba-tiba kepala Dae Seong dililit sehelai kain putih dan ditarik ke atas tanah. Ia pun mati tergantung di kamar bacanya dengan sebuah surat yang dilemparkan di atas meja baca.
Perdana Menteri Yoon mengganggap nasehat-nasehat Dae Seong yang menentang kekuatan eksternal sebagai ancaman kekuasaannya sehingga harus dilenyapkan.
Ah Ri kaget dan sedih menyaksikan pembunuhan Pangeran Yi Sung dari balik tembok. Yoon Dae Hyung mengetahui kehadiran Ah Ri dari pantulan pedangnya dan ia pun memerintahkan orang-orangnya untuk mengejar Ah Ri dan melenyapkannya.
Pengejaran dilakukan hingga Ah Ri berdiri di ujung tebing dan kakinya terpeleset hingga jatuh ke dalam jurang. Para pengejarnya tetap mencari Ah Ri sampai ke dasar tebing, tapi mereka tidak menemukannya.
Mereka hanya menemukan pita merah pengikat rambut yang tersangkut di dahan pohon. Pita merah ini dikenal sebagai milik peramal Seongsukcheong.
Pemimpin kelompok pembunuh itu memerintahkan anggotanya terus mencari dan membunuh Ah Ri. Ia berkata, “Jika dia masih hidup, bunuh dia. Jika dia sudah mati, kau harus melihat mayatnya”.
Di tempat kediaman para peramal Seongsukcheong, Ketua Senior Peramal mengumpulkan semua anggotanya dan menemukan kalau Ah Ri yang menghilang. Sahabat Ah Ri, Jang Nok Yong tergagap saat Ketua menanyakan di mana Ah Ri.
Yoon Dae Hyung melaporkan temuan pita merah milik Ah Ri kepada Ibu Suri. Yoon Dae Hyung khawatir dengan Ah Ri yang sudah melihat semua kejadian itu. Namun, Ibu Suri dengan tenang mengatakan kalau ia mengetahui Ah Ri pernah bekerja sebagai budak di tempat kediaman Pangeran Yi Sung dan ada cinta di antara mereka berdua.
Kenyataan itu menguntungkan pihak Ibu Suri dan dapat dimanfaatkan sebagai kambing hitam. Maka rencana Ibu Suri berikutnya adalah menuduh Ah Ri, sebagai gadis yang berharap orang yang dicintainya menjadi pemilik tahta dengan menggunakan jimat untuk membuat keinginannya tercapai.
Kepala Peramal Senior Seongsukcheong berpihak pada Ibu Suri yang dengan mudah dapat diajak bekerja sama untuk menuduh Ah Ri sebagai pemberontak.
Atas utusan Raja, para pengawal istana tiba di kediaman Pangeran Yi Sung dan Dae Seong dan menemukan mereka telah mati. Pengawal menyampaikan kepada Raja bukti surat di kediaman Dae Seong dan jimat di kediaman Pangeran Yi Sung.
Raja Seongjo membaca surat bunuh diri yang menyatakan kalau Pangeran Yi Sung dan Dae Seong mengaku bersalah karena telah merencanakan pemberontakan. Namun, Raja Seongjo tak percaya dengan semua yang terjadi ini.
Kepala Peramal Senior Seongsukcheong yang dipanggil menghadap Raja menjelaskan isi jimat yang ditemukan di kediaman Pangeran Yi Sung. Kepala Peramal yang telah bersekutu dengan pihak Ibu Suri dan Perdana Menteri Yoon Dae Hyung, memberikan keterangan palsu.
Ia menjelaskan isi jimat itu akan memperkuat kekuasaan matahari. Ketika Kepala Penyidik Kerajaan menanyakan siapa pemilik jimatnya dan Kepala Peramal menjawab itu adalah milik Ah Ri. Raja Seongjo langsung mengeluarkan perintah untuk menemukan Ah Ri. (Bersambung)
“It takes the threat of a catastrophic default off the table, protects our hard-earned and historic economic recovery, and … represents a compromise that means no one got everything they want,” Biden added. 먹튀검증
“27 Reasons Why Celebrities Love This Product”
토토사이트추천
I really happy found this website eventually. Really informative and inoperative, Thanks for the post and effort! Please keep sharing more such blog.
Also feel free to visit may web page check this link Seo Consultants.
Additionally, the is known for its transparency and honesty in its dealings. Clients can expect clear communication and upfront pricing, ensuring that there are no surprises or hidden costs along the way.
For those interested in exploring these services, the key is to conduct thorough research. Online platforms and local directories offer insights into various agencies, including customer reviews and service features. Engaging with reputable firms can ensure a safe and satisfactory experience.