Penulis: Hadi S Purwanto | Editor: Hadi S Purwanto
JOMBANG, SWARAJOMBANG.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang dinilai tidak mengerti skala prioritas pembangunan daerah lantaran menganggap infrastruktur, terutama jalan kalah penting dibanding membuat taman dan trotoar.
Hal itu disampaikan anggota Komisi C dari Fraksi Amanat Nasional, H Dukha dan Ketua Komisi C dari Fraksi PDI Perjuangan, Choirul Anam.
“Apa manfaatnya membangun taman di depan pendopo kabupaten dengan merusak alun-alun dibanding memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak berat?” ujar Dukha kepada SWARAJOMBANG.com, Kamis (17/2/2022).
Menurut Dhuha yang juga Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Jombang itu, uang juga dihambur-hamburkan dengan membuat trotoar di sepanjang Jl. KH Wahid Hasyim.
“Kalau mau berfikir logis dan sehat, lebih penting mana memperbaiki jalan yang rusak dan hampir merata di seluruh Kabupaten Jombang dengan membuat trotoar?” ujarnya lagi.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi C DPRD Jombang, Choirul Anam. Menurutnya, Pemkab Jombang sebenarnya tidak perlu membuat taman bermain di depan pendopo kabupaten dengan memanfaat alun-alun.
“Menurut saya, membuat taman bermain itu adalah hal yang tidak mendesak. Jalan rusak untuk rakyat banyak itu lebih penting dan mendesak,” kata Choirul Anam kepada SWARAJOMBANG.com, Kamis (17/2/2022).
Menurut Cak Choirul, begitu anggota Fraksi PDI Perjuangan ini biasa dipanggil, dewan juga sempat memanggil Bappeda perihal perencaaan pembangunan di kota santri yang dinilai tidak terencana baik ini.
“Fraksi PDI Perjuangan adalah satu-satunya yang menolak pembangunan taman bermain di alun-alun,” kata Cak Choirul.
Choirul meminta agar Pemkab Jombang memprioritaskan pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Jalan adalah infrastruktur penting sebagai jalur ekonomi rakyat.
“Yang juga kami pertanyakan adalah, kenapa Pemkab beli tanah sampai Rp42 miliar yang katanya untuk membangun pasar. Apa pasar di Jombang kurang banyak?” tutur Choirul.
Menurut Kaji Dukha, sudah terlalu banyak aduan masyarakat soal rusaknya jalan di Kabupaten Jombang dan sudah beberapa kali memakan korban.
“Ada tetangga saya dari Desa Kalimati, Kecamatan Kesamben yang terjatuh akibat jalan rusak dan meninggal. Lha kok malah bikin taman. Nggak-nggak aja Pemkab ini,” keluh Kaji Dukha.
Menurutnya, Pemkab harus malu dengan reaksi masyarakat yang menanam pisang di sejumlah jalan yang rusak.
“Bahkan ada yang membuat kolam di jalan dan menjadikan jalan rusak sebagai arena motocross. Saya sebagai anggota dewan yang notabene wakil rakyat sudah bolak-balik ngomong, tapi Pemkab Jombang tidak pernah mau mendengarkan,” ujar Kaji Dukha.