Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
WASHINGTON, SWARAJOMBANG.COM-Angka pengangguran di Indonesia terus meningkat akibat gelombang PHK massal, sehingga menjadikan jumlah pengangguran di Indonesia tertinggi di ASEAN.
Menurut laporan World Economic Outlook edisi April 2025 dari Dana Moneter Internasional (IMF), tingkat pengangguran Indonesia diperkirakan mencapai 5 persen pada 2025 dan diprediksi naik menjadi 5,1 persen pada 2026, menjadikan Indonesia negara dengan tingkat pengangguran tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah China.
Faktor utama yang menyebabkan proyeksi kenaikan pengangguran Indonesia menurut IMF adalah ketidakpastian global yang meningkat, terutama terkait kebijakan perdagangan dan perang dagang, seperti penerapan tarif impor oleh Amerika Serikat yang memicu gejolak ekonomi global.
Hal ini menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan aktivitas sektor riil, sehingga perekrutan tenaga kerja melambat dan PHK meningkat di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Selain itu, struktur ekonomi nasional yang belum mampu menyerap tenaga kerja secara optimal, terutama di sektor padat karya, serta mismatch antara keterampilan tenaga kerja dan kebutuhan industri juga menjadi penyebab penting kenaikan pengangguran ini
Sementara itu, negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina memiliki tingkat pengangguran yang lebih rendah. Data World Bank juga menunjukkan pengangguran Indonesia pada 2022 sebesar 3,5 persen, lebih rendah dibanding Brunei 5,2 persen dan Malaysia 3,9 persen.
Secara keseluruhan, kondisi ini menuntut penataan ulang kebijakan industrialisasi agar penciptaan lapangan kerja dapat lebih optimal dan sesuai dengan pertumbuhan sektor produktif di Indonesia.***