swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI
No Result
View All Result
swarajombang.com
No Result
View All Result
Home Kuliner

Sejarah Onde-onde: Identik dengan Mojokerto Oleh-oleh Laksamana Cheng Ho

15-06-2025 21:18:54
in Kuliner
Sejarah Onde-onde: Identik dengan Mojokerto Oleh-oleh Laksamana Cheng Ho

Jajanan khas Mojokerto

Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Satwiko Rumekso | Editorial: Yobie Hadiwijaya

SURABAYA, SWARAJOMBANG.COM-Mojokerto identik dengan Onde-onde camilan makanan khas berbentuk bulat dengan isian kacang hijau di dalamnya juga taburan wijen di kulitnya menambah kesan menarik. Selain itu, rasanya yang gurih pada bagian kulit luarnya, di tambah rasa manis di dalamnya membuat onde-onde ini banyak di gemari berbagai kalangan dari anak-anak hingga dewasa.

Mengenai asal-usulnya, ada teori yang menyatakan bahwa jajanan ini telah ada sejak era Majapahit dan dibawa oleh bangsa China ke Indonesia. Pada catatan Sejarah, ditunjukkan jika onde-onde ini dibuat pada masa kekuasaan Dinasti Zhou di Tiongkok kurang lebih sekitar tahun 1045 SM sampai dengan tahun 256 SM.

Cerita lain, onde-Onde pertama kali dibawa oleh pedagang Tiongkok ke Nusantara pada tahun 1300 – 1500 M. Dibawa oleh Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming. Awalnya Onde-Onde hanya berisi pasta gula merah saja dan rasanya manis. Namun di Indonesia sendiri Onde-onde ini kemudian dimodifikasi dengan penambahan kacang hijau sehingga memiliki rasa yang sedikit gurih dan cocok dengan lidah orang Indonesia.

Pada mulanya, sajian jajanan ini hanya disajikan kepada para tukang kayu dan tukang batu yang sedang bekerja untuk membuat dan membangun istana kekaisaran.

Jajanan onde-onde yang dilapisi biji wijen di atasnya punya filosofi melambangkan sebuah keselamatan dan juga kebersamaan. Lalu bentuk bulat pada onde-onde yang khas memiliki makna keberuntungan dan juga harapan untuk kehidupan yang diharapkan akan menjadi lebih baik dan semakin baik.

Pada era dinasti Tang, dikisahkan terdapat seorang sastrawan yang memiliki nama Wang Fanzhi, ia menuliskan jika pada sajian ini adalah salah satu makanan yang tergolong kategori makanan istimewa di istana kekaisaran Chan’an dan dikenal pula dengan istilah Ludeui.

Sebagian besar masyarakat mengenal onde-onde dengan istilah nama “matuan” dan ada pula yang memanggilnya dengan sebutan ma yuan dan ada pula yang menyebutnya jen dai.

Onde-onde ke masuk Nusantara, pertama kali dibawa oleh para pedagang dari Tiongkok pada sekitar tahun 1300 sampai dengan 1500 Masehi. Pada mulanya makanan ini memiliki isi sejenis pasta gula yang berwarna merah dan memiliki rasa yang manis.

Namun karena seiring berkembangnya zaman dan penyesuaian lidah orang-orang di Indonesia, maka lambat laun isian dari onde-onde ini pun berubah menjadi kacang hijau yang sudah digiling dan dibentuk bulat-bulat kecil. Seiring waktu pun kini semakin bervariasi dengan banyak pilihan rasa.

Lalu mengapa kemudian identik dengan Mojokerto? Hal ini diciptakan dari sisi sejarahnya yang telah ada sejak zaman Majapahit. Sehingga Kota Mojokerto dianggap menjadi asal muasal makanan onde-onde hadir di Indonesia. Kota Mojokerto sendiri merupakan sebuah kota kecil yang berada di provinsi Jawa Timur. ***


Tags: headlineIdentik dengan MojokertoLaksamana Cheng HoSejarah Onde-onde
Previous Post

Tarif Tol Pandaan-Malang Segera Naik, Ini Rinciannya

Next Post

Bupati Jombang Gaungkan B2SA, Menuju Indonesia Emas

Next Post
Bupati Jombang Gaungkan B2SA, Menuju Indonesia Emas

Bupati Jombang Gaungkan B2SA, Menuju Indonesia Emas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

  • Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    Lulusan PT Harus Jadi Agen Perubahan dan Memiliki Intelektualitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polemik Hukum Ijazah Jokowi, Prof Sofian Efendi: Tak Ada Bukti Kuat Ijazah Itu Ada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Polisi Aniaya Sopir Truk di Jombang Berdamai di Mapolres, Propam Tetap Lanjutkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Jombang Serahkan Bantuan Rp. 700 Juta untuk Korban Erupsi Semeru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Penghuni Tak Bayar, Pemkab Jombang Akan Tutup Ruko Simpang Tiga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Logo Simple swarajombang

Redaksi
Pedoman Pemberitaan Media Siber
Kode Etik Jurnalistik

Kontak Kami

PT. Kredo Media Grup
Jl. Gubernur Suryo VII/ L-9, Jombang - 61418
Jawa Timur, Indonesia

Telp. 62-321-3086261
Fax. 62-321-3086261

[email protected]
[email protected]

No Result
View All Result
  • Home
  • Tren
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kuliner
  • Kesehatan
  • Traveling
  • Figur
  • Kolom
  • Lainnya
    • LIFESTYLE
    • JULA-JULI NJOMBANGAN
    • MIMBAR RAKYAT
    • SENI & BUDAYA
    • HOBIES
    • GALERI

© 2021 SwaraJombang.com - Design by SwaraJombang StudioSJ.