Penulis: Hadi S Purwanto | Editor: Mayang Kresnaya Mahardhika
KREDONEWS.COM, BOGOR – Makan Bergizi Gratis efektif awal Januari 2024 sudah mulai bergerak. Ada beragam komentar muncul ke publik.
Dalam sebuah tayangan di media sosial (Medsos) seorang anak SD mengatakan sayurnya hambar. Ahli gizi pun menjelaskan soal program yang dikomandoi Badan Gizi Nasional (BGN) ini.
Saat ini, BGN terus menggenjot pendirian Dapur Makan Bergizi (DMB) untuk memenuhi kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah, balita, ibu hamil dan ibu menyusui.
Program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto itu diharapkan sudah beroperasi penuh di seluruh Indonesia pada awal 2026 mendatang.
Informasi yang didapat SWARAJOMBANG.COM (KREDO MEDIA GRUP) menyebutkan, sampai saat ini, sudah sekitar 47 DMB beroperasi di seluruh Indonesia. Pada 17 Februari 2025, diharapkan bertambah menjadi 127 DMB dan haruas tuntas seluruh Indonesia pada awal 2026.
Ayu Pertiwi, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Tanah Sereal kepada SWARAJOMBANG.COM (KREDO Media Grup), Kamis (30/1/2025) mengatakan, DMB di Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat adalah yang pertama di Indonesia.
“Uji coba pertama pada 18 November 2024 dan sekarang sudah running,” ujarnya.
Didampingi Ryo Andrian, staf akuntan dan Countessha Nicola Lanauedreuxe Handoko, ahli gizi, Ayu mengatakan setiap hari DMB menyiapkan 3.000 porsi MBG untuk siswa-siswi TK, SD, SMP, dan SMA. Sementara untuk ibu hamil (Bumil), ibu menyusui (Busui) dan Balita diberuikan setiapo minggu sekali.
“Total yang kami bagi untuk anak-anak sekolah sebanyak 3.011 porsi. Sedangkan untuk Bumil, Busui dan Balita 341 porsi setiap minggu,” ujar Tessha, panggilan akrab Countessha Nicola Lanauedreuxe Handoko.
Tanpa MSG
Ayu Pertiwi menjelaskan, SPPG Tanah Sareal merupakan salah satu SPPG pertama di Indonesia dengan luas bangunan 21.6 m x 21.6 m. SPPG ini merupakan dapur makan bergizi dibawah nanungan langsung BGN.
“Kami melayani 15 sekolah yang terdiri dari 6 TK dan PAUD, 1 SD, 3 SMP, dan 5 SMA dengan total siswa 3.018,” tuturnya, sembari menambahkan bahwa SPPG Tanah Sareal mempekerjakan sebanyak 51 pegawai dari kepala unit, ahli gizi hingga tukang masak.
Sementara Tessha menjelaskan, semua bahan baku yang dimasak harus fresh alias segar. Sayur-mayur, buah-buahan, ayam, ikan, daging dan beberapa bahan lainnya tidak boleh distok, kecuali beras atau bahan kering yang ada expirednya.
“Dalam satu bulan, kami sudah menetapkan siklus menu dengan angka kecukupan gizi. Seperti karbo, protein hewani, protein nabati dan lain-lain,” ujarnya.
Tessha menjelaskan, pemberian MBG ini mendapat sambut yang sangat baik dari Masyarakat. Karena, salah satu targetnya adalah pencegahan stunting.
Tessha mengaku memang ada complain soal menu. Misalnya, banyak anak-anak yang mengatakan sayurnya kurang berasa.
“Memang kami tidak memakai vetsin atau MSG. Mungkin karena anak-anak sudah terbiasa makan makanan yang banyak mengandung MSG, sehingga menu yang kami berikan terasa hambar,” ujar Tessha.
Padahal, lanjutnya, menu yang disajikan sudah dengan takaran gizi yang bai kalian memenuhi angka kecukupan gizi.
Ayu menjelaskan, untuk menu yang akan didistribusikan besuk, hari ini sudah harus siap. Para karyawan sudah memulai kegiatan pada pukul 02;00 dinihari.
“Karena jam 8 dan jam 11 kami harus bagikan, sesuai jam istirahat mereka. Untuk TK dan SD pada jam 8, sedangkan SMP dan SMA pada jam 11,” paparnya.