Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Ipong D Cahyono
PENAJAM PASER UTARA, SWARAJOMBANG.com – IKN adalah simbol identitas nasional yang menunjukkan jati diri bangsa dan negara. Nanti di IKN, struktur masyarakat yang heterogen dan saling berbaur antara warga lokal/asli dan pendatang diharapkan menguatkan kebhinekaan Indonesia. Interaksi beragam warga dan akulturasi sosial budaya sebuah keniscayaan. Wajar jika muncul kekhawatiran, apakah warga dan budaya lokal tersingkirkan.
‘”Mestinya yang didahulukan adalah pembangunan sumber daya manusia, pelestarian kebudayaan, merawat kebudayaan yang ada. Jangan sampai nanti tergerus oleh budaya-budaya dari luar, budaya-budaya asing,” ujar Presiden saat menghadiri Festival Harmoni Budaya Nusantara di Lapangan Taruna, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, pada Jumat, 3 November 2023. Acara ini digelar oleh Kemenko PMK bersama Pemda setempat.
Sebelumnya, Presiden, dalam sambutannya menyebut beragam pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur tengah dilakukan, mulai dari pembangunan gedung-gedung pemerintahan, hotel berbintang, rumah sakit, sekolah bertaraf internasional, hingga pusat perbelanjaan. Presiden Joko Widodo menilai bahwa pembangunan fisik tersebut mestinya dibarengi dengan pembangunan sumber daya manusia, termasuk pelestarian budaya-budaya yang ada.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi sangat menghargai digelarnya Festival Harmoni Budaya Nusantara untuk mengingatkan semua pihak bahwa seni dan budaya Indonesia itu sangat beragam.
“Sukunya saja kita memiliki 714, artinya kekuatan karakter budaya itu sangat harus kita lestarikan dan kita rawat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa nantinya di IKN akan hidup masyarakat dari beragam etnis dan budaya, baik masyarakat yang sejak dulu tinggal di wilayah IKN maupun yang datang dari daerah lain. Pembangunan IKN juga dinilai akan menjadikan Kalimantan Timur muara bertemunya berbagai budaya.
Kepala Negara berharap pun nantinya masyarakat di IKN bisa berinteraksi dengan baik, hidup rukun, dan harmonis. Masyarakat IKN juga diharapkan dapat menjaga, melestarikan, dan mengembangkan identitas budaya lokal, nilai-nilai, dan tradisi masyarakat di Kalimantan Timur.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sesaat menemani Presiden menegaskan bahwa pembangunan IKN tak boleh menghilangkan identitas dan budaya lokal, tapi harus memperhatikan ekologi, ekonomi, sosial dan budaya serta memahami keragaman dan kondisi sosial masyarakat lokal.
Muhadjir menambahkan, Presiden Joko Widodo selalu berpesan agar pembangunan IKN tetap mempertahankan ciri khas dari masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara.
Melihat pentingnya merawat budaya dan melestarikan bumi nusantara, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) berkolaborasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Kab/Kota se Provinsi Kalimantan Timur menginisiasi Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) yang rangkaian kegiatannya telah dimulai sejak Juli hingga acara puncak pada 3 November 2023 ini.
FHBN merupakan rangkaian festival kebudayaan sebagai wujud pengembangan identitas budaya di wilayah IKN dan kawasan penyangganya serta meningkatkan pemahaman keragaman kebudayaan. FHBN diharapkan membangun ekosistem kebudayaan serta mengkolaborasikan kearifan lokal dengan inovasi dalam upaya mengokohkan persatuan bangsa, khususnya di IKN.
Di dalam FHBN, pemerintah memberikan apresiasi tinggi dan berterima kasih atas komitmen para seniman, komunitas budaya dan adat Paser, komunitas masyarakat Kutai, persekutuan Dayak Kaltim, budayawan yang telah membantu serta mendukung pembangunan dan pengelolaan IKN sehingga nantinya benar dapat mewujudkan sebuah kota cerdas berkelanjutan. Selanjutnya, sebagai wujud komitmen pelaku dan penggiat budaya serta komunitas akan menyampaikan Piagam Komitmen Pelaku Budaya dan Adat Kaltim dalam mendukung pembangunan IKN kepada Presiden Joko Widodo, sekaligus penandatangan kesepakatan bersama tentang dukungan keberlanjutan FHBN.
“Kita berharap, FHBN dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga pemajuan dan pelestarian kebudayaan dapat tercapai, sekaligus wadah bagi pelaku seni dan budaya dalam mengekspresikan keahliannya”, imbuh Menko PMK.
Rangkaian FHBN juga diharapkan semakin memperkuat ketahanan budaya bangsa guna membangun revolusi mental, karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, dan Pj. Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun.
Selain itu, turut hadir tiga kesultanan yakni Kesultanan Paser Sri Paduka Aji Muhammad Janawi bergelar Sultan Muhammad Alamsyah III, Kesultanan Gunung Tabur Berau Adji Bachrul Hadrie, Kesultanan Sambaliung Berau, Sultan Raja Muda Perkasa Datu Amir. Hadir juga Ketua Persekutuan Dayak Kalimantan Timur Syahrie Jaang, budayawan Hamdani mewakili masyarakat pelaku seni dan budaya Kalimantan Timur. (TIM GTN GNRM/*/ano)