Penulis: Wibisono | Editor: Yobie Hadiwijaya
TULUNGAGUNG, SWARAJOMBANG.COM-Kabupaten di Jawa Timur yang dijuluki sebagai Kota Marmer ini ternyata menyimpan kuliner nikmat yang patut dicoba ketika anda berkunjung ke sana. Namanya Lodho, ayam kuah pedas yang menjadi makanan tradisional masyarakat Tulungagung.
Konon, masakan ini sudah ada sejak masa Kerajaan Mataram dan menjadi hidangan bangsawan kala itu.
Mengutip dari Tulungagung Network, Rabu (11/06/2025), ‘lodho’ dalam bahasa Jawa berarti ‘empuk.’ Ungkapan ini merujuk pada proses pemasakan ayam kampung yang dipanggang kemudian dibumbui dan direbus di kuah kuning hingga dagingnya lembut/empuk dan mudah digigit.
Selain dari pemilihan jenis ayam serta teknik memanggang yang tepat, kunci dari kelezatan ayam lodho adalah kuahnya. Kuah lodho berupa kuah santan kuning kental yang diberi rempah pelengkap seperti bawang merah, bawang putih, serai, daun salam, daun jeruk, lengkuas, dan kemiri. Tidak lupa ditambahkan cabai rawit, garam, gula, dan penyedap sebagai penyeimbang rasa.
Biasanya, ayam lodho akan disandingkan dengan nasi uduk atau nasi gurih, urapan dan mentimun. Namun sah-sah saja jika menggunakan nasi yang dimasak seperti biasa, pulen dan pas di lidah masing-masing orang.
Terlepas dari cara pembuatannya yang rumit dan memakan waktu lama, ayam lodho masih menjadi primadona bagi masyarakat Tulungagung terlebih ketika ada acara desa.
Masyarakat pesisir juga biasa menggunakan sajian lodho sebagai sesajen untuk slametan njangkar, yakni sejenis selamatan yang digelar pemilik perahu dan nelayan sebulan sekali setelah bulan purnama. Sesajen ayam lodho dan nasi gurih ini melambangkan hubungan manusia dengan Sang Hyang Tunggal. Di sisi lain, kata orang “belum ke Tulungagung kalau belum mencicipi ayam lodho,”.***