Penulis: Jacobus E. Lato | Editor: Priyo Suwarno
SHANDONG, SWARAJONBANG.COM- Ledakan besar terjadi pada Selasa, 27 Mei 2025, di pabrik kimia milik Shandong Youdao Chemical yang berlokasi di kota Weifang, Provinsi Shandong, China bagian timur.
Ledakan ini terjadi beberapa menit sebelum tengah hari di area workshop pabrik dan menyebabkan guncangan hebat yang memecahkan jendela bangunan di sekitar lokasi hingga radius beberapa kilometer.
Akibat ledakan tersebut, sedikitnya lima orang tewas, 19 orang terluka, dan enam orang lainnya masih dilaporkan hilang.
Nama pabrik kimia yang meledak adalah Shandong Youdao Chemical. Pabrik ini berlokasi di kota Weifang dan merupakan anak usaha dari Himile Group
Lebih dari 200 petugas tanggap darurat, termasuk 55 kendaraan pemadam kebakaran dan 232 personel, dikerahkan untuk menangani situasi dan melakukan penyelamatan di lokasi kejadian.
Ledakan ini juga memicu kobaran api yang melahap bagian pabrik dan kepulan asap tebal berwarna oranye dan abu-abu yang membumbung tinggi ke udara, terlihat jelas dari jarak jauh.
Asap pekat ini menyebabkan kekhawatiran akan potensi pencemaran dan paparan gas beracun, sehingga warga sekitar diminta mengenakan masker sebagai langkah pencegahan.
Pabrik Shandong Youdao Chemical, yang merupakan anak usaha Himile Group, memproduksi bahan kimia untuk pestisida dan farmasi, dengan luas area sekitar 47 hektare dan mempekerjakan lebih dari 300 orang.
Hingga saat ini, penyebab ledakan belum diumumkan secara resmi, dan otoritas setempat terus melakukan penyelidikan serta pemantauan dampak lingkungan di lokasi kejadian.
Insiden ini menambah daftar kecelakaan industri di China yang sering terjadi akibat lemahnya penerapan standar keselamatan kerja.
Mereka mengerahkan lebih dari 200 petugas tanggap darurat, termasuk 55 kendaraan pemadam kebakaran dan 232 personel, untuk menangani kebakaran dan melakukan penyelamatan di lokasi kejadian.
Pemerintah lokal juga mengirimkan tim untuk mengukur dampak pencemaran di lokasi, sementara warga sekitar diminta mengenakan masker sebagai langkah pencegahan terhadap paparan asap dan gas beracun.
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi mengenai penyebab ledakan maupun jumlah korban secara menyeluruh, dan otoritas terus melakukan penyelidikan serta pemantauan situasi.
Secara umum, otoritas menekankan upaya penyelamatan dan pengendalian api sebagai prioritas utama, serta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya lingkungan akibat insiden tersebut. **