Penulis: Wibisono | Editor: Hadi S Purwanto
JOMBANG, SWARAJOMBANG.com – Kasus Ruko Simpang Tiga di Jalan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Jombang, Jawa Timur sampai saat ini masih belum menemukan titik terang.
Karenanya, Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jombang kembali menggelar demo untuk mendesak Pemkab Jombang segera menutup atau melakukan upaya paksa agar penghuni Ruko segera mengosongkan lokasi.
Aliansi LSM Jombang menilai Pemkab sangat lamban dalam menyikapi kasus Ruko Simpang Tiga. Mereka menggelar demo di kantor Pemkab dan DPRD Jombang serta mendatangi Ruko Simpang Tiga.
“Terbukti sampai saat ini Pemkab tidak mengindahkan rekomendasi Pansus DPRD Jombang agar segera menutup Ruko Simpang Tiga,” ujar Dwi Andika, Ketua LSM Almatar.
Hal yang sama juga diungkapkan Lutfi Utomo, Ketua LSM Kompak. Menurut Lutfi, tidak ada alasan bagi penghuni Ruko untuk terus bercokol karena mereka tidak memenuhi kuwajiban yang seharusnya.
“Sewa yang lima tahun sejak 2016 sampai 2021 belum mereka lunasi. Itu tidak termasuk yang tahun 2021 sampai 2023. Kami mendesak Pemkab Jombag agar segera mengusir mereka dan menyelematkan aset Pemkab itu,” ujar Lutfi.
Suhartono, Ketua Lembaga Anti Korupsi Jombang juga mempertanyakan lambannya sikap Pemkab Jombang yang dinilai tidak berdaya menghadapi para penghuni Ruko.
“Ada apa Pemkab kok terkesan letoy berhadapan dengan penghuni Ruko yang nyata-nyata tidak berkomitmen?” tanya Suhartono.
Ketua DPRD Jombang, Mas’ud Zuremi yang menerima rombongan demo Aliansi LSM Jombang di ruang rapat DPRD Jombang menyatakan, Pansus sudah merekomendasikan kepada Pemkab Jombang untuk menutup Ruko Simpang Tiga jika para penghuni tidak membayar.
“Yang punya perangkat untuk melakukan tindakan itu kan Pemkab Jombang. Kita (DPRD) sudah memberi rekomendasi itu kepada Pemkab,” tutur Mas’ud Zuremi.
Pada prinsipnya, kata anggota DPRD dari PKB ini, dewan sepakat dengan LSM Jombang dalam kaitan penyelamatan aset Pemkab.
“Banyak aset Pemkab yang harus kita selamatkan. Tidak hanya Ruko Simpang Tiga, ada juga Ruko Pasar Citra Niaga (Pasar Legi),” ujarnya.