Penulis: Tanasyafira L. Tirani | Editor: Priyo Suwarno
JAKARTA, SWARAJOMBANG.COM- Menjelang perayaan Waisak 2569 BE, sebanyak 288 peserta yang terdiri dari relawan dan masyarakat umum mengikuti meditasi berjalan di atas lapangan teratai Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, 8 mEI 20-25.
Kegiatan ini dilakukan dalam keheningan pagi sebagai bagian dari rangkaian ritual menyambut Hari Raya Waisak. Acara meditasi berjalan (jing xing) di atas lapangan teratai Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, berlangsung khidmat dan penuh makna dalam rangka menyambut perayaan Waisak 2569 BE.
Sebanyak 276 hingga 288 peserta, terdiri dari relawan dan masyarakat umum, dipandu oleh tiga shifu, melakukan meditasi berjalan mengelilingi Lapangan Teratai sebanyak satu setengah putaran menuju Tangga Seribu dengan langkah yang tenang dan pikiran murni sambil melafalkan nama Buddha dan melantunkan doa.
Ritual ini dimulai dengan Gatha Pendupaan dan dilanjutkan dengan meditasi berjalan yang dikenal sebagai Namaskara atau Chao Shan (tiga langkah satu sujud), meskipun dalam pelaksanaan kali ini lebih banyak dilakukan dengan berjalan hening karena banyak peserta lansia yang mengalami kesulitan bersujud.
Peserta berjalan dalam keheningan, merenung dengan hati tenang, bertekad dan penuh keyakinan di jalan Bodhisawa, menumbuhkan keyakinan, kegigihan, keberanian, serta mengikis kesombongan dan menaklukkan kebencian.
Acara diakhiri dengan meditasi duduk, pembacaan Gatha Tiga Perlindungan (san gui yi), dan Gatha Pelimpahan Jasa (hui xiang) yang memanjatkan doa demi kebajikan semua makhluk. Meskipun ada peserta dengan keterbatasan fisik seperti yang pernah mengalami stroke, mereka tetap semangat mengikuti hingga selesai sebagai wujud tekad dan kegigihan dalam menjalankan ritual ini.
Secara keseluruhan, meditasi berjalan di lapangan teratai Tzu Chi Center merupakan praktik spiritual yang mengajak peserta untuk melangkah dengan hati tulus dan pikiran suci, menyambut tiga hari besar Tzu Chi dengan penuh kesadaran dan kedamaian batin.
Acara meditasi berjalan di Tzu Chi Center memiliki beberapa perbedaan yang menonjol dibandingkan acara serupa di tempat lain:
- Fokus pada Kesatuan Hati dan Ketulusan
Meskipun acara serupa diadakan di berbagai lokasi, insan Tzu Chi di seluruh dunia menjalankan prosesi dengan ketulusan hati yang sama, menekankan kesatuan visi dan misi dalam setiap langkah meditasi berjalan dan ritual lainnya. - Pelaksanaan yang Khidmat dan Teratur
Acara di Tzu Chi Center dilakukan dengan sangat khidmat, menjaga kerapihan barisan dan keselarasan kelompok, meskipun dihadiri oleh ribuan peserta. Hal ini mencerminkan harmoni dan kerja sama yang tinggi antar peserta, yang tidak selalu mudah dicapai di tempat lain. - Pendekatan Inklusif dan Adaptasi Peserta
Di Tzu Chi Center, meditasi berjalan dilakukan dengan memperhatikan kondisi peserta, misalnya banyak lansia yang tidak melakukan sujud tetapi tetap berjalan hening dengan penuh kesadaran. Ini menunjukkan adaptasi yang humanis terhadap kebutuhan peserta, berbeda dengan acara yang mungkin lebih kaku di tempat lain. - Penggabungan Ritual dan Doa yang Mendalam
Meditasi berjalan di Tzu Chi Center diiringi dengan pelafalan nama Buddha, doa, dan gatha yang mendalam, serta diakhiri dengan meditasi duduk dan pelimpahan jasa, menjadikan acara ini tidak hanya fisik tapi juga spiritual secara menyeluruh. - Skala dan Partisipasi yang Luas
Acara di Tzu Chi Center sering melibatkan ribuan peserta dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk bhiksu, tokoh masyarakat, dan relawan, menciptakan suasana lintas suku dan agama yang khas dan berbeda dari acara meditasi berjalan yang mungkin lebih kecil atau eksklusif di tempat lain.
Singkatnya, acara meditasi berjalan di Tzu Chi Center menonjol, karena perpaduan antara ketulusan hati, kedisiplinan, inklusivitas, dan kedalaman spiritual yang dibangun dalam suasana kebersamaan dan harmoni yang luas. **