Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
JOMBANG, SWARAJOMBANG.COM- Menyambut Idul Adha, Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur, bekerja sama dengan komunitas Indonesian Blade Chapter Kediri (IBCK) menyelenggarakan layanan “pengasahan pisau gratis” secara rutin bagi masyarakat. Inisiatif ini bertujuan memastikan masyarakat memiliki pisau yang tajam dan memadai, untuk keperluan penyembelihan hewan kurban.
Tak hanya di Kediri, animo serupa terlihat di Jombang, jasa asah pisau tkhusus untuk kurban mengalami lonjakan permintaan signifikan mencapai lima kali lipat dibandingkan hari biasa.
Menurut Kholis juru asah, beberapa minggu jelang Hari Raya Iduladha biasanya jasa yang paling banyak dicari adalah asah pisau untuk sembelih, jasa boning atau pemisahan daging dari tulang, dan jasa sisit atau pengulitan.
Proses pengasahan yang dilakukan Nurkholis berlangsung dengan cermat. Ia menggunakan ampelas keramik dengan berbagai tingkat kekasaran (grit), dimulai dari grit 100 untuk pembentukan awal, dilanjutkan dengan grit 40–60 untuk membentuk bevel atau sudut tajam, dan kemudian grit 150 hingga 240 untuk pengasahan lanjutan.
“Tahap akhir menggunakan kain jeans untuk memoles, sekaligus menghaluskan dan mempertajam mata pisau,” jelasnya.
Selain mengasah pisau Adah, Nurkholis juga menerima pesanan pembuatan pisau. Tarifnya bervariasi tergantung bahan, ukuran, dan model, berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp300 ribu. Jenis bahan, seperti per kendaraan atau bering, turut memengaruhi kualitas dan harga akhir.
Manfaat Utama Layanan:
- Memfasilitasi Masyarakat: Memberikan akses mudah bagi warga yang membutuhkan pisau tajam untuk kurban.
- Menunjang Ibadah Kurban:
Menjamin proses penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan dengan lancar, cepat, dan sesuai syariat Islam, yang mensyaratkan penggunaan alat tajam untuk meminimalisir penderitaan hewan. Pisau yang tumpul dapat menyulitkan proses dan menyakiti hewan.