Penulis: Hadi S. Purwanto | Editor: Priyo Suwarno
JAKARTA, SWARAJOMBANG.COM– Menteri BUMN Erick Thohir menerima kunjungan tamu Chairman of John Swire & Sons (H.K.) Limited and Swire Properties Limited, Mr. Guy Bradley dan CEO of the Multifaceted John Swire & Sons Limited, Mr. Merlin Swire.
“Kami berdiskusi terkait pembangunan Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang sudah mencapai 98,5%,” tulis Erick Thohir di akun instagram@erickthohir, Kamis, 9 Januari 2024.
Dia menjelaksan bahwa Bali International Hospital (BIH) di KEK Sanur dengan nilai investasi Rp 3,7 triliun, akan menjadi destinasi wisata kesehatan pertama di Asia Tenggara dan ditargetkan akan diresmikan oleh Bapak Presiden Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
KEK Sanur berpotensi memberikan berkontribusi untuk negara sebesar Rp80.4 triliun dan mampu membuka lapangan pekerjaan untuk 18,000 orang.
Kami di BUMN ingin KEK Sanur menjadi inovasi ekosistem pariwisata kesehatan yang terintegrasi sehingga menjadi tujuan masyarakat Indonesia maupun luar negeri untuk berobat dan wisata kesehatan di Indonesia.
Bali International Hospital (BIH) sedang dalam proses pembangunan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali. Proyek ini diharapkan dapat beroperasi pada Maret 2025, dengan progres pembangunan yang telah mencapai sekitar 92% per akhir November 2024.
Bali International Hospital terletak di kawasan wisata Sanur, Kota Denpasar, dan bertujuan untuk menjadi pusat layanan kesehatan berkelas internasional. Pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata kesehatan global, dengan harapan dapat menarik pasien dari dalam dan luar negeri.
BIH dirancang untuk menyediakan layanan medis yang canggih, termasuk spesialisasi dalam bidang Cardiology, Oncology, Neurology, Gastroenterohepatology, dan Orthopedic. Rumah sakit ini akan dilengkapi dengan peralatan modern seperti MRI, CT Scan, dan fasilitas radioterapi.
Selain itu, BIH juga akan memperhatikan aspek lingkungan dengan menyediakan area hijau sebagai bagian dari terapi medis.
Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya BIH dalam mengurangi pengeluaran masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, yang diperkirakan mencapai Rp90 triliun per tahun. Dengan keberadaan BIH, diharapkan dapat mengintervensi sebagian dari pengeluaran tersebut dan mendatangkan dokter-dokter diaspora untuk berpraktik di Indonesia. **