Laporan: Tanasyafira Libas Tirani
Editor: Hadi S Purwanto
JAKARTA, SWARAJOMBANG.com – Komitmen transisi menuju energi hijau menghadapi tantangan tuntutan pelestarian lingkungan dan keseimbangan aktivitas perekonomian nasional.
Isu emisi karbon selalu menjadi pembahasan pemerintah di setiap forum, sepulangnya Indonesia dari pertemuan Change Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia. Pemerintah makin optimis untuk melakukan transisi energi secara besar-besaran untuk mencapai tujuan Nol Emisi Karbon di tahun 2060.
Direktur PT. Batulicin Nusantara Maritim, Yuliana menyampaikan pada prinsipnya seluruh elemen bangsa pasti mendukung dengan wacana transisi energi fossil ke energi baru dan terbarukan, akan tetapi juga tidak bisa menutup mata dengan permintaan komoditas batubara yang masih cukup tinggi.
“Kami berharap Batu bara masih bisa mencapai harga tinggi hingga kuartal I, 2022. Karena diperkirakan permintaan masih tinggi pada awal tahun 2022 melihat hingga tutup tahun ini masih banyaknya permintaan jasa angkut batu bara,” ujar Yuliana pada Kamis (30/12).
Awal tahun permintaan batu bara cukup tinggi. Selanjutnya, di China sebagai negara konsumen terbesar batu bara dunia akan melaksanakan Olimpiade musim dingin. Harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup US$ 179,1/ton. Melesat 5,82% dari hari sebelumnya. Dengan demikian, harga batu hitam sah naik delapan hari berturut-turut. Selama periode tersebut, harga melesat 23,86%.
Yuliana menambahkan ekspor batu bara Indonesia pada tahun depan diprediksi akan tinggi karena mayoritas batu bara RI diekspor ke Asia Pasifik yang masih mengandalkan batu bara untuk sumber energi pembangkit listrik. Wacana transisi energi untuk Q1 2022 belum terlalu terpengaruh,” ucapnya.
“Permintaan batubara yang meningkat juga akan berdampak bagi sektor jasa transportasi laut batubara untuk tetap bertumbuh, PT. BNM melakukan langkah-langkah bersinergi dengan Pelabuhan khusus Batubara, menyediakan kemudahan bagi pelanggan untuk dapat mengangkut batubara ke tujuan pelanggan secara cepat & efisien, meningkatkan tingkat utilitas kapal, dengan banyaknya permintaan maka tidak menutup kemungkinan untuk menyewa kapal dari pihak ketiga jika terjadi kelebihan permintaan,” tutup Yuliana. (*)