Penulis: Syaifudin | Editor: Priyo Suwarno
MADURA, SWARAJOMBANG.COM- Sebuah kapal pesiar jenis yacht bernama Australian mengalami kerusakan mesin dan terombang-ambing di perairan sekitar Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Insiden ini terjadi pada hari Rabu, 29 Januari 2025, sekitar pukul 15.00 WIB.
Kapal tersebut membawa dua warga negara Australia, Watt Peter John (63) dan Delves Catherine Winifred (61), pasangan suami istri, demikian unggah akun instragram@wecarebangkalanmadura.
Plt Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S menjelaskan, bahwa kapal mengalami insiden pada Rabu (29/1) sekitar pukul 15.00 WIB, berada di koordinat S 6°59’1.63″ E 114°9’47.49″, sekitar 100 meter dari garis pantai.
“Kami mendapatkan laporan dari masyarakat yang melihat sinyal darurat dari kapal yang tidak dikenal. Dari kejauhan, kapal tersebut melepaskan tembakan suar sebanyak lima kali, menandakan bahwa mereka membutuhkan pertolongan,” ungkap Widiarti dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 30 Januari 2025.
Sementara itu, menurut Kahor, Sekretaris Desa Banraas, warga sekitar yang sedang menyeberang ke Pulau Gili Iyang menyadari melihat kapal terombang-ambing di laut. Karena kondisi cuaca buruk dengan gelombang mencapai 1-2 meter, kapal-kapal kecil tidak berani mendekat.
Perangkat desa kemudian mengerahkan kapal taksi KM. Sriwijaya untuk melakukan evakuasi. Sesampainya di darat, pasangan asal Australia itu langsung dibawa ke rumah seorang warga di Desa Bancamara bernama Harianto Hari, yang fasih berbahasa Inggris.
Mereka mengalami trauma akibat insiden tersebut dan membutuhkan waktu untuk beristirahat. Disana ,dua warga negara Australia itu mendapat bantuan untuk mandi serta berganti baju, serta sambutan warga yang penuh keakraban.
Dari hasil interogasi, diketahui bahwa kapal Australian berangkat dari Australia menuju Kupang, NTT, kemudian melanjutkan perjalanan ke Bali dan Kalimantan sebelum akhirnya mengalami musibah di perairan Sumenep akibat cuaca buruk.
Kapal tersebut mengalami kerusakan berat yang diperkirakan menimbulkan kerugian mencapai Rp 8 miliar. Di dalam kapal terdapat dua Warga Negara (WN) Australia yang berhasil diselamatkan berkat bantuan masyarakat setempat.
Mereka sempat mengeluarkan sinyal pertolongan dengan menembakkan sinyal sebanyak lima kali. Kondisi kapal saat ini masih dalam penanganan pihak berwenang untuk mengatasi kerusakan dan memastikan keselamatan di perairan tersebut.
Pada Rabu, 29 Januari 2025, sekitar pukul 12.05 WIB, masyarakat yang sedang menyeberang ke Pulau Gili Iyang melihat sinyal darurat dari kapal yang tidak dikenal.
Kapal yacht tersebut mengalami kerusakan mesin dan terombang-ambing di laut, berjarak sekitar 100 meter dari garis pantai. Cuaca buruk dengan gelombang setinggi 1-2 meter membuat kapal-kapal kecil enggan mendekat.
Kapal mengeluarkan sinyal darurat dengan menembakkan suar sebanyak lima kali sebagai tanda membutuhkan bantuan.
Perangkat Desa Banraas mengerahkan kapal taksi KM. Sriwijaya untuk melakukan evakuasi. Namun, upaya ini terhambat oleh gelombang tinggi, sehingga kapal evakuasi tidak dapat mendekati yacht.
Melihat kondisi yang semakin memburuk, warga setempat berinisiatif untuk menyelamatkan dua awak kapal menggunakan jeriken dan pelampung agar mereka bisa mencapai pantai.
Dua awak kapal, Watt Peter John (63) dan Delves Catherine Winifred (61), berhasil diselamatkan dan dibawa ke darat oleh warga bernama Harianto Hari yang fasih berbahasa Inggris. Mereka mengalami trauma tetapi tidak terluka serius.
Kerugian akibat insiden ini ditaksir mencapai Rp 8 miliar, termasuk kerusakan pada kapal dan seluruh isinya
Proses penyelamatan melibatkan berbagai pihak, termasuk Ditpolairud Polda Jatim, SAR Satpolairud Polres Sumenep, Basarnas, BPBD Kabupaten Sumenep, KSOP Kalianget, dan Polsek Dungkek.
Kondisi cuaca yang buruk dengan angin kencang dan gelombang tinggi menjadi tantangan dalam proses evakuasi, namun berkat kerja sama antara masyarakat dan tim gabungan, kedua wisatawan asing tersebut dapat diselamatkan dengan selamat. **