Penulis: Yoli Andi Purnomo | Editor: Priyo Suwarno
PASURUAN, SWARAJOMBANG.COM- Sudah tujuh hari Basranas dan BPBD Pasuruan melakukan pencarian bocah M. Syawali (2,5 tahun) yang hilang di Sungai Gembong, Pasuruan, namun hingga saat ini masih belum ditemukan.
Peristiwa ini terjadi sejak 19 Mei 2025, pihak Basarnas dan BPBD menyatakan menghentikan pencarian, setelah tujuh hari pencarian intensif tanpa hasil.
Operasi SAR yang melibatkan sekitar 50 personel dari tim SAR gabungan, BPBD Kota Pasuruan, Basarnas, relawan, dan Babinsa telah menyisir area mulai dari lokasi kejadian di Sungai Gembong hingga muara sungai, termasuk menyisir ke arah barat sampai Sungai Tlocor di Sidoarjo dan ke timur sampai PLTGU Grati, serta pencarian di laut, namun balita tersebut belum ditemukan.
Kejadian bermula ketika M. Syawali dititipkan oleh ibunya kepada penjual sayur, saat ibunya hendak buang air besar di pinggir Sungai Gembong. Namun, balita tersebut tidak mau dititipkan dan mengikuti ibunya ke arah sungai. Setelah ibunya kembali, balita sudah tidak ada di tempat semula dan diduga hanyut ke sungai.
Menurut Kepala BPBD Kota Pasuruan, Ary Wikiono, pencarian dihentikan sesuai prosedur Basarnas yang menetapkan pencarian korban hilang dihentikan jika dalam tujuh hari belum ditemukan. Namun, komunikasi tetap dibuka jika ada informasi baru terkait keberadaan balita tersebut.
Pada pagi hari Senin, 19 Mei 2025, M. Syawali bersama ibunya, Ita, berencana berbelanja di Gang 17, Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.
Dalam perjalanan, ibu Syawali merasa sakit perut dan memutuskan untuk buang air besar (BAB) di sekitar aliran Sungai Gembong.
Sebelum pergi ke sungai, ibu menitipkan Syawali kepada seorang penjual sayur di teras rumah warga di dekat lokasi.
Pencarian segera dilakukan oleh tim SAR gabungan, BPBD Kota Pasuruan, Basarnas, relawan, dan warga dengan menyisir sungai dari lokasi kejadian hingga muara, serta ke arah barat sampai Sungai Tlocor di Sidoarjo dan ke timur sampai PLTGU Grati, termasuk pencarian di laut.
Setelah tujuh hari pencarian intensif tanpa hasil, operasi SAR dihentikan pada 26 Mei 2025 sesuai prosedur Basarnas, namun komunikasi tetap dibuka jika ada informasi baru. **