Penulis: Wibisono | Editor: Yobie Hadiwijaya
KEDIRI, SWARAJOMBANG.COM-Manajemen Arema FC mendesak pihak kepolisian agar segera mengungkap pelaku pemecah kaca bus tim Persik Kediri dalam insiden yang terjadi seusai pertandingan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (11/5/2025).
Akibat insiden tersebut, dua anggota tim Persik Kediri mengalami luka-luka, yakni pelatih Divaldo Alves dan asistennya.
Divaldo dikabarkan mengalami luka pada bagian kepala akibat lemparan batu dari oknum tak dikenal hingga menyebabkan kaca bus pecah. Sementara asistennya mengalami luka ringan di bagian tangan.
General Manager Arema FC Yusrinal Fitriandi mendesak pihak kepolisian harus mengusut tuntas insiden ini.
“Polisi harus tangkap dan ungkap pelaku dan motif pelemparan bus Persik Kediri,” kata Yusrinal, Senin (12/5/2025).
Menurutnya, jika pelaku dianggap tidak puas dengan hasil skor Arema yang kalah telak 0-3 lawan Persik, seharusnya ini menjadi tanggung jawab manajemen. Ia menegaskan, insiden memalukan itu sepatutnya tidak terjadi saat pertandingan perdana di markas Arema FC, Stadion Kanjuruhan
“Jika pelaku kecewa dengan terkait penyelenggaraan atau kecewa karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?” tanyanya.
Inal sapaan akrabnya menyayangkan insiden tersebut terjadi di tengah upaya manajemen Arema FC membangun kembali kepercayaan publik pascatragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiwa. Menurutnya indiden memalukan ini juga mencederai sportivitas.
“Tiga tahun kami berjuang mempertahankan eksistensi klub, berusaha keras untuk bisa kembali bermain di rumah sendiri. Kami sudah berdarah-darah, mengerahkan segala daya dan upaya. Namun hasilnya seakan kami tidak dihargai di sini,” ungkapnya terkait insiden bus Persik dilempar batu.
Insiden ini pertama kali mencuat setelah gelandang Persik Kediri, Ze Valente, mengunggah video di Instagram story yang menunjukkan kaca samping bus oranye mereka pecah akibat lemparan batu.***