Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Ipong D Cahyono
PUNCAK, SWARAJOMBANG.com – Bencana kelaparan yang terjadi akibat gagal panen karena cuaca ekstrem seperti embun beku atau upas (frost) maupun hujan berkepanjangan di Provinsi Papua Tengah pada pertengahan tahun 2023 menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Embun beku/upas merupakan fenomena cuaca dingin yang muncul pada Juli, Agustus, hingga awal September yang membekukan permukaan lahan dan tanaman warga.
Sebagai antisipasi agar bencana kelaparan tidak terulang kembali di Provinsi Papua Tengah, maka pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun gudang logistik tempat menyimpan cadangan pangan.
Terdapat dua gudang logistik yang dibangun pemerintah yang dipicu oleh pengalaman bencana kelaparan tahun 2023 lalu, yaitu Gudang Logistik Distrik Sinak, dan Gudang Logistik Distrik Agandugume, di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Gudang Logistik Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah telah selesai dibangun. Saat ini sudah difungsikan dan diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, pada Rabu, (7/8/2024).
Menko PMK didampingi oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, Pj. Bupati Puncak Nenu Tabuni serta Perwakilan Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Kedatangan mereka disambut hangat oleh warga Distrik Sinak dan disambut tarian selamat datang dan disuguhi upacara bakar batu.
Dalam kegiatan peresmian Gudang Logistik Distrik Sinak, Menko PMK menyaksikan gudang logistik yang selesai dibangun sudah sangat memadai. Dalam gudang seluas 510 m² itu akan disediakan cadangan pangan berupa beras dan umbi-umbian yang siap didistribusikan apabila dibutuhkan masyarakat.
“Alhamdulillah untuk pembangunan gudang yang ada di Sinak sudah jadi. Sangat bagus. Saya tidak mengira bangunannya akan jadi sebagus itu mengingat begitu beratnya ya effort untuk membangun itu,” ujar Menko PMK usai melakukan peresmian Gudang Logistik Distrik Sinak.
Menko PMK yang didampingi oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, Pj. Bupati Puncak Nenu Tabuni disambut hangat oleh warga Distrik Sinak. Rombongan Menko PMK disambut tarian selamat datang dan disuguhi prosesi adat upacara bakar batu.
Muhadjir mengatakan, setelah adanya gudang logistik, maka tugas selanjutnya bagi masyarakat adalah memaksimalkan perkebunan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Selain itu, bila pertanian sudah maksimal maka hasilnya bisa disimpan di gudang logistik dan bisa didistribusikan ke warga bila terjadi keadaan krisis. Diketahui bahwa Gudang Logistik saat ini menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui BNPB. Ke depannya pemerintah daerah akan bertanggung jawab dan mengelola sendiri untuk stok logistik.
“Nanti kalau mereka sudah bisa berproduksi itu bisa saja nanti dibeli oleh Pemerintah Daerah dan hasilnya kemudian ditampung di gudang itu yang nanti bila diperlukan itu bisa dibagikan kepada masyarakat banyak,” jelasnya.
Setelah dari Gudang Logistik Distrik Sinak, Menko PMK melanjutkan kunjungan ke Distrik Agandugume. Dalam kunjungannya di Agandugume, Menko PMK melihat pembangunan Gudang Logistik mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Menko PMK juga meninjau gedung Puskesmas namun tidak beroperasi karena faktor keamanan.
Menko Muhadjir mengatakan, pembangunan Gudang Logistik di Distrik Agandugume seluas 300 m² saat ini sudah mencapai 10 persen. Sebelumnya pembangunan sempat terhambat karena faktor keamanan dan konflik yang terjadi. Muhadjir menyebut bahwa saat ini keamanan di Agandugume sudah sangat baik dan telah mendapatkan pengaman ketat oleh TNI.
“InsyaAllah di Distrik Agandugume pembangunan bisa lebih mudah di bandingkan di Sinak karena tanahnya datar. Material dari masyarakat, untuk batu pasir kelihatannya lebih mudah dibandingkan di Sinak karena tidak perlu naik turun tapi cukup di sungai yang terdekat,”