Penulis: Wibisono | Editor: Yobie Hadiwijaya
PAMEKASAN, SWARAJOMBANG.COM-Pamekasan, salah satu kabupaten di Pulau Madura, tak hanya menyuguhkan keindahan budaya dan panorama alam, tetapi juga menawarkan beragam kuliner khas yang menggugah selera. Di antara deretan makanan yang mencuri perhatian masuk dalam daftar incaran yakni sate lalat.
Meski namanya terdengar unik dan bahkan sedikit ekstrem, sate lalat atau sate laler bukanlah terbuat dari serangga. Penamaan itu merujuk pada ukuran potongan dagingnya yang kecil-kecil, sehingga sekilas menyerupai lalat. Namun jangan salah, kelezatannya justru membuat siapa pun ingin terus mencicipinya.
Sate ini terbuat dari daging ayam pilihan yang dibakar sempurna, lalu disiram dengan kuah kacang kental khas Madura. Aroma bakarannya yang menggoda semakin memperkaya cita rasa. Dalam satu porsi, biasanya disajikan 20 tusuk sate lengkap dengan lontong sebagai pelengkap.
Salah satu tempat legendaris untuk mencicipi sate lalat berada di Jalan Niaga, kawasan warung tenda Sae Selera, Pamekasan. Tempat ini selalu ramai, terutama saat malam hari, karena banyak warga maupun wisatawan yang penasaran dengan keunikan rasa dari sate mungil ini.
Ciri khas Sate Lalat terletak pada bumbu kacangnya yang berbeda dengan bumbu sate lainnya. Sate Lalat tidak menggunakan kacang goreng tapi menggunakan kacang yang sebelumnya telah disangrai. Kemudian dimasak dengan air setelah itu baru dihaluskan.
Irisan daging kecil-kecil membuat bumbu lebih meresap sehingga rasanya gurih dan nikmat. Agar tidak mudah gosong, sate yang telah ditusuk sebelumnya dicelupkan ke dalam minyak goreng.
Proses pemanggangan juga tidak bisa dilakukan terlalu lama. Bahkan terkadang untuk menciptakan aroma yang khas dan nikmat penjual Sate Lalat seringkali membuat kecapnya sendiri. Bila sepuluh tusuk sate biasa sudah cukup, porsi Sate Lalat bisa sampai 20 hingga 30 tusuk dengan pendamping lontong atau nasi.
Biasanya warung sate dikawasan kuliner Saesalera buka mulai sore hingga malam hari. Harga seporsi Sate Lalat dibandrol sekitar Rp 9.000 dan Rp 11.000 bila menggunakan lontong.
Sate Lalat ini berbeda dengan sate kebanyakan yang dijual orang Madura di seantero Nusantara dan adanya hanya di Pamekasan. Sate Lalat bisa dinikmati di kota Pamekasan tepatnya di kawasan Kuliner Saesalera Jalan Niaga dan Jalan Purba. Rasanya belum afdol datang ke Madura tanpa mencicipi Sate Lalat.***