Penulis: Wibisono | Editor: Priyo Suwarno
MOJOKERTO, SWARAJOMBANG.COM- Achmad Zaenuri, akrab dipanggil Jaenal, nekad menceburkan diri dari atas jembatan Ngrami kecamatan Pungging Mokokerto, untuk mengambil mayat yang terbawa arus sungai Brantas. Akhirnya berhasil ditemukan oleh sejawatnya menggunakan motor karet sekitar 5 km dari lokasinya melompat, Selasa, 20 Mei 2025.
Jaenal ditemukan dalam kondisi selamat, “Keduanya sudah naik…!” begitu teriak Jaenal, samboil ketawa riang. Kali ini, tim Relawan Birunya Cinta Mojokerto, berhasil mengevakuasi sesosok jasad yang yang terbawa arus sungai Brantas.
Jaenal, seorang relawan dari komunitas Birunya Cinta, nekat menceburkan diri ke sungai dari jembatan di desa Ngrami, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto pada Selasa siang, 20 Mei 2025.
Zaenal telah mendapat informasi bahwa ada jasad mengambang di sungai Brantas. Dia bersama beberapa relawan, langsung menuju ke lokasi untuk bisa mengamankan jasad tersebut. Sebelumnya muncul status :Nekat ceburkan diri dari Jembatan, tetapi hilang.
Dalam peristiwa tersebut, Jaenal terlihat ikut hanyut terbawa arus sungai setelah terjun dari jembatan tersebut. Namun, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi atau nasib Zaenal setelah kejadian itu.
Nah ternyata, setelah dilakukan pencarian oleh Relawan Birunya Cinta, menggunakan dua perahu karet. Mereka berhasil menemukan Zaenal dan juga jasad yang mengapung. Kondisi Zaenal selamat, keduanya berhasil dievakuasi.
Relawan Birunya Cinta TKP adalah sebuah organisasi relawan yang didirikan oleh Achmad Zaenuri (Jaenal). Jaenal, yang juga dikenal sebagai warga Prajuritkulon Kota Mojokerto, menerima hadiah motor dari Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriadi atas nama Relawan Birunya Cinta.
Organisasi ini termasuk dalam daftar relawan yang diundang dalam acara Sosialisasi Pentingnya Penanggulangan Bencana di Kota Mojokerto, yang diadakan oleh Pemkot Mojokerto.
Komunitas Birunya Cinta dari Mojokerto merupakan sebuah komunitas relawan yang aktif sejak sekitar tahun 2011, awalnya dikenal dengan nama lain seperti Garuda dan Merah Putih sebelum menggunakan nama Birunya Cinta.
Komunitas ini bergerak dalam kegiatan sosial, termasuk menjadi relawan pemulasaran jenazah Covid-19 di Mojokerto, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki peran kemanusiaan dan sosial yang kuat di masyarakat.
Selain itu, Relawan Birunya Cinta menjadi bagian dari lima unsur pentahelix yang harus hadir dalam penanggulangan bencana, meliputi Pemerintah, masyarakat, akademisi, kalangan media & dunia usaha.
Relawan Birunya Cinta TKP adalah sebuah organisasi relawan yang didirikan oleh Achmad Zaenuri (Jaenal), yang dikenal sebagai warga Prajuritkulon Kota Mojokerto, menerima hadiah motor dari Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriadi atas nama Relawan Birunya Cinta.
Organisasi ini termasuk dalam daftar relawan yang diundang dalam acara Sosialisasi Pentingnya Penanggulangan Bencana di Kota Mojokerto, yang diadakan oleh Pemkot Mojokerto.
Selain itu, Relawan Birunya Cinta menjadi bagian dari lima unsur pentahelix yang harus hadir dalam penanggulangan bencana, meliputi Pemerintah, masyarakat, akademisi, kalangan media & dunia usaha.
Relawan Birunya Cinta juga dikenal karena kegiatan lokalnya di Mojokerto, seperti yang terlihat dalam video di YouTube. **