Penulis: Sapteng Mukti Nunggal | Editor: Priyo Suwarno
MALANG, SWARAJOMBANG.COM- Dua dari tiga santri asal Pacet, Mojokerto, yang hilang terseret ombak di Pantai Balekambang, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban yang ditemukan adalah Yasir Arafat Inninawa dan Muhammad Luthfi Munawar, keduanya berusia 15 tahun.
Mereka ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Jumat, 11 April 2025, sekitar pukul 07.38 WIB dan 08.47 WIB.
Para korban santri:
- Yasir Arafat Inninawa (15 tahun) dan Luthfi Munawar (15 tahun) meninggal dunia berasal dari Surabaya
- Fahmi Sirilah (15 tahun), masih dalam pencarian, berasal dari Gedangan, Sidoarjo.
- Dua santri yang selamat, Andi Khoirul Raffi (16 tahun) dan Kayy Yugo (15 tahun), masing-masing berasal dari Sedati dan Tarik, Sidoarjo
Ketiga santri tersebut, termasuk Fahmi Sirilah yang masih dalam pencarian, dilaporkan hilang setelah terseret ombak saat berenang di pantai pada Rabu, 9 April 2025.
Sebanyak tujuh santri dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, melakukan perjalanan wisata ke Pantai Balekambang. Mereka berangkat pada Selasa, 8 April 2025, dan tiba di pantai pada Rabu, 9 April 2025. Para santri dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah melakukan perjalanan ke Balekambang atas inisiatif sendiri, bukan resmi dari pondok pesantren.
Dari tujuh santri tersebut, enam orang berenang di laut dan mengalami insiden terseret ombak, sementara satu santri lainnya menunggu di tepi pantai.
Mereka bersama empat teman lainnya berkunjung ke Pantai Balekambang dan mulai berenang di area berbahaya. Meskipun dua santri berhasil diselamatkan oleh seorang warga Jerman dan pemandu wisata, upaya pencarian untuk Fahmi Sirilah masih terus dilakukan.
Pada hari Rabu, 9 April 2025, sebuah insiden tragis terjadi di Pantai Balekambang, Malang, di mana sekelompok santri dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, terseret ombak saat berenang. Dari tujuh santri yang hadir, enam orang terjebak dalam ombak besar, dan tiga di antaranya masih hilang hingga saat ini.
Seorang wisatawan asal Jerman bernama Helena Lindner dan pemandu wisata lokal, Rio Candra Hidayat, berinisiatif untuk membantu menyelamatkan santri yang terjebak. Mereka berhasil mengevakuasi dua santri, Andi Khoirul dan Kayy Yugo, ke tepi pantai sebelum petugas datang.
Setelah penyelamatan, kedua santri dan para penyelamat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Bantur dan kini dalam kondisi stabil.
Tiga santri yang masih hilang adalah Lutfi Munawar, Yasir Arafat Inninawa, dan Fahmi Sirilah, semuanya berusia 15 tahun.
Upaya pencarian oleh tim SAR gabungan masih berlangsung dengan melibatkan kepolisian dan relawan setempat. Pihak berwenang telah mengingatkan pengunjung untuk lebih berhati-hati saat berwisata di area pantai yang dikenal memiliki ombak berbahaya.
Insiden ini telah menarik perhatian publik dan menjadi sorotan di media sosial, terutama karena aksi heroik Helena dan Rio dalam menyelamatkan nyawa santri yang terjebak.
Kronologi:
Kronologi insiden yang melibatkan santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Pantai Balekambang terjadi sebagai berikut:
- Perjalanan ke Batu: Pada Selasa, 8 April 2025, tujuh santri berangkat dari asrama Pondok Pesantren Amanatul Ummah menuju Kota Batu menggunakan mobil. Mereka tiba di Batu dan menghabiskan waktu di sana.
- Menuju Pantai Balekambang: Keesokan harinya, Rabu, 9 April 2025, sekitar pukul 09.00 WIB, mereka melanjutkan perjalanan dari Batu menuju Pantai Balekambang. Mereka tiba di pantai sekitar pukul 12.45 WIB.
- Aktivitas di Pantai: Setibanya di pantai, satu santri (Rifho Akbar) memilih untuk berdiri di tepi pantai, sementara enam lainnya mulai berenang di area palung laut. Beberapa saat kemudian, satu santri (Hafiz) keluar dari air untuk melaksanakan salat.
- Insiden Ombak: Sekitar pukul 13.00 WIB, ombak besar datang tiba-tiba dan menyeret tiga dari lima santri yang masih berenang ke tengah laut. Dua santri lainnya berhasil menyelamatkan diri.
- Upaya Penyelamatan: Melihat situasi tersebut, seorang wisatawan asal Jerman bernama Helena Lindner dan pemandu wisata lokal, Rio Candra Hidayat, melompat ke laut untuk memberikan pertolongan. Mereka berhasil menyelamatkan dua santri, yaitu Kirulaffi dan Kayy Yugo.
- Pencarian Korban: Sementara itu, tiga santri yang terseret ombak—Lutfi Munawar, Yasir Arafat Inninawa, dan Fahmi Sirilah— ditemukan jasadnya pada hari Jumat, 11 April 2025 oleh Tim SAR dan pemandu wisata. **