Penulis: Yusran Hakim | Editor: Priyo Suwarno
TANGERANG, SWARAJOMBANG.COM-Kepala Desa Pasanggrahan, Tangerang, Jawa Barat, Agus Setyantoro menutup lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gerhana, paska insiden penganiayaan yang melibatkan dua anggota LSM tersebut terhadap dua satpam di SMKN 9 Tangerang, 2o Maret 2025.
Agus menyatakan bahwa tindakan anggota LSM yang meminta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pihak sekolah dan kemudian melakukan kekerasan tidak dapat diterima, sehingga ia memutuskan untuk menutup lembaga tersebut, Kamis 20 April 2025.
Lokasi kantor LSM Gerhana LSM Gerhana beroperasi di wilayah Kabupaten Tangerang, di desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear. Sedangkan lokasi SMKN 9 di Jalan Villa Tangerang Regency Sangiang, Desa/Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan: Periuk, Tangerang, Banten.
Sebelumnya, Ketua Umum LSM Gerhana juga telah meminta maaf atas kejadian tersebut, namun langkah penutupan tetap diambil sebagai respons terhadap tindakan kriminal yang terjadi.
LSM Gerhana telah resmi ditutup setelah terlibat dalam insiden penusukan yang melibatkan dua petugas keamanan di SMKN 9 Tangerang. Penutupan ini dipicu oleh tindakan kriminal yang dilakukan oleh anggota LSM tersebut, yang tidak hanya melakukan penganiayaan tetapi juga diduga terlibat dalam praktik pemerasan dengan meminta tunjangan hari raya (THR) kepada pihak sekolah.
LSM Gerhana dituduh melakukan kejahatan serius, termasuk penganiayaan dan niat untuk membunuh, yang terjadi saat mereka mendatangi SMKN 9 untuk menanyakan dugaan penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan BBM subsidi.
Insiden ini memicu kemarahan masyarakat dan mengakibatkan aksi amuk oleh sekelompok orang terhadap bekas kantor LSM Gerhana, menunjukkan penolakan publik terhadap tindakan mereka.
Pihak berwenang telah mengambil langkah untuk menutup lembaga tersebut, dan pemilik properti yang digunakan sebagai kantor LSM Gerhana juga mengajukan permintaan ganti rugi terkait kerusakan yang terjadi akibat amuk massa. Penutupan ini mencerminkan upaya untuk menindak tegas organisasi yang terlibat dalam kegiatan ilegal dan merugikan masyarakat.
Kronologi peristiwa penusukan yang melibatkan anggota LSM Gerhana dan dua satpam di SMKN 9 Tangerang terjadi pada Senin, 17 Maret 2025. Berikut adalah rincian kejadian tersebut:
Dua anggota LSM Gerhana datang ke SMKN 9 sekitar pukul 12.00 WIB dengan tujuan untuk menanyakan tanggapan pihak sekolah mengenai surat yang mereka kirim sebelumnya, yang berisi dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan BBM subsidi.
Sesampainya di sekolah, mereka diarahkan untuk bertemu Kasi Humas, Mansur. Dalam pertemuan tersebut, pelaku menanyakan tentang isi surat yang mereka kirimkan, yang tidak berkaitan dengan Tunjangan Hari Raya (THR) seperti yang sempat disangka sebelumnya.
Setelah berbincang dengan Mansur, pelaku berusaha menemui kepala sekolah, tetapi saat itu kepala sekolah tidak ada di tempat. Ketika keluar dari ruang tata usaha, terjadi cekcok antara pelaku dan dua satpam, Karyono dan Sunarto.
Cekcok ini berlanjut menjadi adu fisik di depan gerbang sekolah.Dalam situasi tersebut, salah satu pelaku mengeluarkan senjata tajam dan melakukan penusukan terhadap Karyono beberapa kali, sementara Sunarto juga mengalami luka akibat pemukulan. Setelah melakukan aksi kekerasan tersebut, kedua pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Peristiwa ini terekam dalam CCTV dan menjadi viral di media sosial, menarik perhatian publik terhadap tindakan kekerasan yang diduga dilakukan dua anggota LSM Gerhana.
Ternyata dua satpam itu adalah anggota perguruan Pencak Silat Setia Hati (PSHT), solider kepada rekannya, maka massa PSHT pun melakukan aksi demo di depan kantor LSM Gerhana. Tejadilah perusakan terhadap kantor dan gedung LSM Gerhana di kawasan desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear.
Hingga saat ini, kedua tersangka pelaku penganiayaan terhadap satpam SMKN 9 Tangerang belum ditangkap. Pihak kepolisian, khususnya Polresta Tangerang, sedang melakukan pengejaran terhadap mereka setelah mengidentifikasi identitas pelaku.
Kapolsek Cisoka, AKP Eldy, menyatakan bahwa tim gabungan dari Sat Reskrim dan Polsek Cisoka terus berupaya untuk menangkap pelaku yang terlibat dalam insiden penusukan tersebut. **