Penulis: Wibisono | Editor : Priyo Suwarno
MOJOKERTO, SWARAJOMBANG.COM – Turut berla sungkawan Pj Walikota Mojokerto M Ali Kuncoro, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas tragedi yang menimpa siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Selasa malam 28 Januari 2025.
Ia mengungkapkan, “Kepada keluarga korban meninggal dunia, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Semoga keluarga tabah dan sabar dalam melewati situasi yang tidak mudah ini”.
Ali Kuncoro juga menegaskan bahwa kegiatan outing class akan dievaluasi dan meminta agar semua sekolah menghentikan kegiatan serupa untuk mencegah kejadian yang sama di masa mendatang.
Ia menambahkan, “Kami pastikan kepulangan rombongan siswa outing class SMPN 7 Kota Mojokerto sekitar 10 menit yang lalu”.
Selain itu, ia memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Kesehatan untuk segera berkoordinasi dengan tim SAR dan rumah sakit di lokasi kejadian untuk penanganan lebih lanjut.
Kuncoro meminta semua sekolah untuk menangguhkan kegiatan outing class, terutama ke pantai dan gunung, mengingat kondisi cuaca yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.
“Outing class sementara kami imbau ditangguhkan terlebih dahulu,” ujarnya.
Ali Kuncoro juga menyarankan agar kegiatan outing ke depan lebih difokuskan pada tempat-tempat edukatif, seperti museum atau cagar budaya. “Kedepankan yang sifatnya edukasi,” tambahnya.
Selain itu, ia mengunjungi rumah duka untuk memberikan santunan dan menunjukkan empati kepada keluarga siswa yang menjadi korban.
Selasa malam seluruh rombongan siswa dan kepala sekolah sudah kembali ke sekolah, disambut seluruh orang tua, wali murid. Satu per satu mereka membawa pulang anknya dengan tangisan.
Rombongan siswa SMPN 7 Mojokerto akhirnya tiba di sekolah. Kedatangan siswa kelas 7 dan 8 itu oleh ratusan orang tua di depan halaman sekolah, sekitar pukul 21.00, Selasa (28/1) malam dengan pengamanan ketat. Satu per satu siswa diabsensi terlebih dahulu oleh guru.
Di tengah proses rekap jumlah, salah satu siswa sempat merasa pusing sehingga dibopong oleh tim PMI Kota Mojokerto untuk diberi pertolongan pertama.
Sebelum ditarik ke orang tua masing-masing, para siswa diajak berdoa bersama. Termasuk, mendoakan teman mereka yang dinyatakan meninggal dan kini masih dirawat di RSUP dr Sardjito.
Kronologi
PadaSenin, 27 Januari 2025, sekitar pukul 20.00 WIB, rombongan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto yang terdiri dari 257 siswa kelas 7 dan 8 berangkat menuju Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, menggunakan 5 bus yang didampingi oleh 16 guru.
Rombongan tiba di Pantai Drini pada Selasa, 28 Januari 2025, sekitar pukul 04.00 WIB. Mereka dijadwalkan untuk melakukan berbagai kegiatan edukatif, termasuk belajar batik.
Sekitar pukul 07.00 WIB, saat siswa dijadwalkan sarapan di salah satu rumah makan di area pantai, 13 siswa mulai bermain di tepi pantai. Mereka terseret ombak akibat arus rip current saat bermain di area yang dalam meskipun telah diperingatkan oleh petugas SAR untuk tidak bermain di lokasi tersebut.
Dari 13 siswa yang terseret ombak, 9 siswa berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai dan tim SAR. Namun, tragisnya, 3 siswa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan satu siswa lainnya dinyatakan hilang.
Korban yang meninggal dunia adalah: Alfian Aditya Pratama, Bayhaki Fatqyansyah, Malven Yusuf Adh Dhuqa dan diinformasikan masih ada satu korban yang belum ditemukan.
Sembilan siswa yang selamat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Tujuh dari mereka dirawat di RSUD Saptosari, Gunungkidul, sementara dua lainnya dirujuk ke RSUP dr Sardjito, Yogyakarta karena mengalami iritasi lambung akibat menelan air laut.
Jenazah ketiga korban yang meninggal dipulangkan ke Mojokerto pada sore hari setelah proses visum selesai. **