Penulis: Jayadi | Editor: Aditya Prayoga
JOMBANG, SWARAJOMBANG.COM– Kalau ingin mengenal Soekarno secara jujur dan manusiawi, bacalah Soekarno Sebagi Manoesia karya Tan Hong Boen (nama pena: Im Yang Tjoe), terbit tahun 1933.
Buku ini memotret Bung Karno bukan sebagai pahlawan besar, melainkan sebagai sosok apa adanya dengan kelemahan dan sisi personal yang jarang diungkap.
Tan Hong Boen menghadirkan Soekarno dengan cukup detail seperti:
- Sebagai anak yang dulu dianggap bebal
- Tidak pandai menghafal
- Serta sangat peduli pada makhluk hidup bahkan tak tega membunuh nyamuk.
- Menyingkap kisah asmara orang tua Soekarno di Bali
- Konflik rumah tangga akibat perbedaan pandangan dengan sang mertua Tjokroaminoto
- Hingga sambutan hangat rakyat Bandung saat Bung Karno bebas dari penjara Sukamiskin.
Ditulis puluhan tahun sebelum biografi Cindy Adams, karya ini membantu membentuk citra awal Bung Karno di mata publik. Tak heran jika buku Tan Hong Boen menjadi rujukan penting bagi yang ingin melihat wajah asli Soekarno, bukan sekadar sosok resmi yang kerap dibangun setelah ia menjabat Presiden RI.
Perbedaannya dengan buku Cindy Adams juga cukup jelas: karya Tan Hong Boen lebih personal dan berani menggambarkan Soekarno dalam konteks masa mudanya, sedangkan buku Cindy Adams ditulis di puncak karier Soekarno, dengan narasi yang lebih resmi dan terkontrol.
Jadi, bila ingin mengenal Bung Karno yang apa adanya, buku karangan Tan Hong Boen adalah bacaan yang wajib Anda lirik.***