Penulis: Jacobus E Lato | Editor: Yobie Hadiwijaya
JAKARTA, SWARAJOMBANG.COM-Minum kopi bukan hanya soal rutinitas pagi atau pengusir kantuk. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kopi ternyata bisa menurunkan risiko kematian, asalkan memenuhi syarat tertentu.
Dalam studi observasional yang dilakukan oleh tim dari Gerald J and Dorothy R Friedman School of Nutrition Science and Policy di Tufts University, ditemukan bahwa minum 1–2 cangkir kopi berkafein setiap hari berhubungan dengan penurunan risiko kematian secara keseluruhan, termasuk kematian akibat penyakit jantung.
“Namun, manfaat ini hanya berlaku jika kopi yang dikonsumsi tidak dicampur dengan terlalu banyak gula dan lemak jenuh. Artinya, kopi hitam atau kopi dengan sedikit tambahan saja lebih baik bagi kesehatan dibandingkan kopi manis dan berkrim tebal,” tulis Eureka Alert, Selasa (17/6/2025).
Penelitian ini dipublikasikan di The Journal of Nutrition dan menganalisis data lebih dari 46.000 orang dewasa berusia 20 tahun ke atas dari survei nasional AS antara tahun 1999 hingga 2018. Para peserta memberikan data konsumsi makanan dalam rentang 24 jam.
Hasilnya cukup jelas: orang yang minum kopi hitam atau kopi dengan gula dan lemak jenuh dalam jumlah rendah mengalami penurunan risiko kematian hingga 14% dibanding mereka yang tidak minum kopi sama sekali. Jika dikonsumsi 2–3 cangkir sehari, penurunan risikonya mencapai 17%.
Sebaliknya, kopi yang banyak mengandung gula dan krim tidak menunjukkan efek perlindungan yang sama. Bahkan, jika dikonsumsi lebih dari tiga cangkir per hari, manfaat kopi dalam menurunkan risiko kematian mulai menurun—terutama dalam hal penyakit jantung. Sementara itu, tidak ditemukan kaitan yang signifikan antara konsumsi kopi dan risiko kematian akibat kanker.
Penelitian ini menetapkan batas tambahan gula sebanyak maksimal 2,5 gram per 240 ml kopi (sekitar setengah sendok teh) dan lemak jenuh maksimal 1 gram per 240 ml, setara dengan sekitar 5 sendok makan susu 2% atau 1 sendok makan krim ringan.
“Kopi memang mengandung senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi tubuh, tapi efek positifnya bisa berkurang jika kita menambahkan terlalu banyak gula dan lemak jenuh,” kata Fang Fang Zhang, penulis senior studi tersebut.
Penelitian ini juga didukung oleh National Institutes of Health’s National Institute on Minority Health and Health Disparities dan menjadi salah satu studi pertama yang mengukur secara langsung dampak tambahan bahan pemanis atau lemak pada manfaat kesehatan dari kopi.
Meski ada beberapa keterbatasan dalam studi ini, seperti penggunaan data yang dilaporkan sendiri oleh peserta, hasilnya tetap memberikan wawasan penting: kopi bisa bermanfaat untuk menurunkan risiko kematian, tapi harus dikonsumsi dengan cara yang tepat.
Jika kamu penggemar kopi, pertimbangkan untuk mengurangi gula dan krim di cangkirmu. Dengan begitu, Anda bisa menikmati nikmatnya kopi sambil tetap menjaga kesehatan jangka panjang.***