Penulis: Eko Wienarto | Editor: Priyo Suwarno
BALI, SWARAJOMBANG.COM- Dinas Pariwisata (Dispar) Pemprov Bali berencana segera memasang baliho pengumuman aturan bagi wisatawan di berbagai titik setelah terjadi tindakan warga negara asing (WNA) mengeroyok satpam sebuah kelab pantai di Berawa, Kabupaten Badung.
“Saya lihat video itu (pengeroyokan satpam) sangat memprihatinkan, kami menginginkan semua pihak sama-sama kita menjaga, luar biasa ini sudah melebihi ekspektasi kami, tahun ini kami akan pasang di beberapa kawasan mana yang boleh mana yang tidak,” kata Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun.
Tjok Pemayun di sela rapat bersama DPRD Bali di Denpasar, Kamis, 13 Februari 2025, mengatakan baliho aturan “do’s and don’ts” akan dipasang di 10 titik rawan salah satunya Berawa, di mana sejumlah kelab malam dibangun di sana.
Sisanya Dispar Bali akan memasang di daya tarik wisata seperti Uluwatu, Tanah Lot dan Bedugul, dengan tujuan mengencangkan kembali aturan yang semestinya sudah dipahami wisatawan mancanegara.
Dia menjelaksan bahwa baliho itu berisi pengumuman aturan “do’s and don’ts” akan dipasang di sepuluh lokasi rawan, termasuk Berawa, yang dikenal dengan banyaknya kelab malam yang dibangun di daerah tersebut.
Pemasangan baliho ini merupakan langkah preventif menyusul insiden pengeroyokan seorang satpam oleh wisatawan asing, yang menyoroti perlunya pengingat bagi wisatawan tentang perilaku yang diharapkan selama berada di Bali.
Aturan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wisatawan terhadap norma dan kebiasaan lokal, serta untuk menciptakan suasana yang lebih aman dan nyaman bagi semua pihak.
Panduan “Do’s and Don’ts” yang akan dipasang di Bali berisi pedoman bagi wisatawan untuk menghormati budaya lokal dan menjaga ketertiban selama berada di pulau tersebut. Berikut adalah isi dari panduan tersebut:
Do’s (Yang Harus Dilakukan)
- Hormati agama dan tempat suci lokal.
- Hormati kebijaksanaan Bali, termasuk upacara adat.
- Kenakan pakaian yang sopan.
- Berperilaku baik, terutama di tempat suci.
- Gunakan pemandu wisata berlisensi jika diperlukan.
- Tukar uang di tempat penukaran resmi.
- Lakukan transaksi menggunakan QR Standard Indonesia.
- Gunakan mata uang Rupiah untuk transaksi tunai.
- Patuh pada hukum lalu lintas.
- Sewa kendaraan dari perusahaan yang legal.
- Tinggal di akomodasi yang sah.
Ikuti Don’ts (Yang Dilarang)
- Masuk ke area utama tempat suci tanpa berpakaian tradisional Bali dan tidak sedang dalam masa haid, kecuali untuk berdoa.
- Mendaki pohon suci
- Mengambil foto dengan pakaian tidak pantas di sekitar tempat suci.
- Membuang sampah sembarangan.
- Menggunakan plastik non-recyclable.
- Bersikap buruk di area publik.
- Bekerja atau berbisnis secara ilegal.
- Melakukan perdagangan ilegal.
Panduan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran wisatawan tentang norma dan perilaku yang sesuai saat berkunjung ke Bali, serta untuk mencegah insiden yang merugikan baik wisatawan maupun masyarakat setempat. **