Penulis: Yuven Sugiarno | Editor: Priyo Suwarno
WASHINGTON, SWARAJOMBANG.COM- Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengumumkan rencana untuk menginvestasikan $600 miliar ke Amerika (setara dengan Rp9.733.088.415.000 (sembilan ribu tujuh ratus tiga puluh tiga triliun delapan puluh delapan juta empat ratus lima belas ribu rupiah) dalam periode empat tahun ke depan.
Pernyataan ini disampaikan setelah percakapan teleponnya dengan Presiden AS Donald Trump, 20 Januari 2025. Ini adalah percakapan pertama Trump dengan seorang pemimpin asing setelah pelantikannya.
Dalam pembicaraan tersebut, Putra Mahkota Mohammed bin Salman menegaskan niat kerajaan untuk memperluas investasi dan perdagangan dengan Amerika Serikat selama empat tahun ke depan
Pangeran Mohammed menegaskan niat kerajaannya untuk memperluas investasi dan perdagangan dengan AS, yang diharapkan dapat menciptakan “kemakmuran ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Dalam forum ekonomi di Davos, Trump menyarankan agar investasi tersebut ditingkatkan menjadi sekitar $1 triliun (setara dengan Rp 16.290 triliun), mencerminkan hubungan yang erat antara kedua negara.
Investasi ini muncul di tengah tekanan anggaran yang dihadapi Arab Saudi akibat penurunan harga minyak global pasca-pandemi COVID-19.
Selain itu, Pangeran Mohammed juga melanjutkan proyek ambisius senilai $500 miliar untuk membangun NEOM, sebuah kota futuristik di gurun barat Arab Saudi.
Pernyataan investasi ini menunjukkan keinginan Arab Saudi untuk memperkuat hubungan bilateral dengan AS dan memanfaatkan peluang yang ada di bawah pemerintahan baru Trump.
Hal ini juga mencerminkan strategi Riyadh untuk menarik kembali perhatian dan dukungan dari Washington, mirip dengan pendekatan yang diambil pada masa pemerintahan Trump sebelumnya. **